Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 17 Juni 2021 | 13:42 WIB
Warga mengenakan masker saat melintas di jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (20/5). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Warga Jakarta dilarang ke Bandung Raya. Termasuk, Warga Jakarta dilarang ke Cimahi karena kasus COVID-19 di Jawa Barat lagi menggila.

Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi Ngatiyana. Bahkan keluarga Ngatiyana di Jakarta juga tidak boleh ke Cimahi.

Ngatiyana juga menolak keinginan saudaranya itu demi kepentingan bersama. Ngatiyana berharap sikapnya dalam menolak tamu dari luar daerah itu diterapkan oleh seluruh masyarakat.

"Sodara pun gak boleh ke Cimahi. Saya pribadi mau ada tamu dari Jakarta, saya tolak jangan dulu," kata Ngatiyana, Kamis (17/6/2021).

Baca Juga: Antrean Vaksinasi Massal COVID-19 di GBLA Mengular 500 Meter, Ini Kata Panitia

Hal itu semata-mata untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 yang kian mengkhawatirkan.

Apalagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah menyatakan wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung Siaga 1 Covid-19. Salah satu kebijakannya adalah melarang warga luar daerah termasuk Jakarta masuk ke Bandung Raya.

"Ini mudah-mudahan dilakukan masyarakat. Jangan menerima tamu dari luar dulu termasuk Jakarta," tegasnya.

Perkembangan kasus harian virus korona di Kota Cimahi sendiri masih sangat mengkhawatirkan. Pada Rabu (16/6/2021), jumlah total kasunya mencapai 6.602 orang.

Rinciannya, ada 634 orang yang masih terkonfirmasi aktif, 146 orang meninggal dan 5.822 orang sembuh.

Baca Juga: Ribuan Orang Batam Tidak Kebagian Vaksin Covid-19 Dibubarkan Polisi, Warga: Dasar PHP!

Jumlah kasusnya melonjak hari ini, Kamis (17/6/2021) dimana sudah ada 6.735 orang yang terpapar virus tersebut. Di mana kasus aktifnya melonjak menjadi 751 orang. Angka kesembuhan ada 5.838 orang dan meninggal 146 orang.

Ngatiyana menyebutkan, saat ini Kota Cimahi masih terdampar di zona oranye dengan rasio 2,1. Jika tidak dikendalikan, bukan tidak mungkin kota mungil ini terjerumus ke dalam zona merah penularan COVID-19.

"4 strip lagi apabila gak waspada menjadi zona merah," ucapnya.

Load More