Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 17 Juni 2021 | 20:13 WIB
Petugas medis menurunkan pasien COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri di Graha Wisata TMII, Jakarta, Selasa (15/6/2021). [ANTARA/Yogi Rachman]

SuaraJakarta.id - Seiring dengan meroketnya angka penambahan kasus Covid-19 Jakarta, Pemprov DKI juga menemukan sejumlah varian baru Covid-19.

Sejauh ini telah ditemukan adanya 33 pasien yang terjangkit virus corona yang bermutasi di Jakarta.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, pihaknya menemukan 980 sampel yang diduga merupakan varian baru Covid-19. Seluruh sampel itu diuji menggunakan Whole Genome Sequencing.

"Dari jumlah tersebut, 289 dinyatakan bukan merupakan Variant of Concern (VoC), 33 merupakan VoC, 438 masih menunggu hasil, 216 dinyatakan negatif COVID-19, 3 hasil WGS tidak dapat dianalisa, dan 1 invalid," katanya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Jakarta Meroket, Pemprov DKI Temukan 1.172 Klaster Mudik

Dari 33 temuan varian baru itu, 25 kasus di antaranya merupakan orang yang baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri. Lalu ada tiga lainnya merupakan penularan transmisi lokal yang terjadi di luar Jakarta

"Tiga kasus transmisi lokal di luar Jakarta karena bukan domisili Jakarta hanya saja melakukan pemeriksaan di Jakarta. Lalu, ada 5 kasus yang transmisi lokal di Jakarta," tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga memastikan lima kasus transmisi lokal di Jakarta itu merupakan varian baru dari India atau Delta.

"Adapun rincian 33 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 18 varian Delta (B.1617.2),” pungkasnya.

“Pada setiap bertemu VoC, kami langsung mengidentifikasi kasus impor atau transmisi lokal. Jika transmisi lokal, maka kami lakukan tracing masif di komunitas dan tempat kerja,” tambahnya menjelaskan.

Baca Juga: Varian Delta Covid-19 Lebih Ganas, Pakar Ungkap Vaksin Bisa Lindungi dari Varian Delta

Load More