Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Jum'at, 18 Juni 2021 | 19:10 WIB
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/6/2021). [Suara.com/Muhammad Yasir]

SuaraJakarta.id - Polda Metro Jaya menutup sementara jalur khusus road bike di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu - Tanah Abang atau JLNT Casablanca.

Penutupan jalur khusus road bike JLNT Casablanca untuk meminimalisir terjadinya kerumunan di tengah melonjaknya angka kasus Covid-19 Jakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, JLNT Casablanca nantinya hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda empat.

"Minggu uji coba JLNT untuk sepeda ditiadakan. Jadi hanya untuk kendaraan mobil, sepeda tidak boleh naik," kata Sambodo di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/6/2021).

Baca Juga: Jakarta Masuki Fase Genting, Ini Sebaran RT/RW Zona Merah di DKI

Kendati begitu, kata Sambodo, pihaknya tidak membatasi masyarakat yang hendak berolahraga.

Melainkan hanya menertibkan mereka yang kerap berkumpul dan berkerumun usai berolahraga.

"Kita mulai dari Sabtu dan Minggu kita akan menertibkan atau membatasi kegiatan yang menimbulkan kerumunan, pasca-olahraganya bukan olahraganya," katanya.

Kasus Melejit

Baca Juga: Kasus COVID-19 Jakarta Melonjak, Anies ke Warga: Akhir Pekan Tetap di Rumah Saja

Berdasar data Satgas Penanganan Covid-19 yang dihimpun Suara.com melalui laman covid19.go.id pada Jumat (18/6/2021) hari ini, terjadi peningkatan angka kasus positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 4.737. Secara kumulatif sudah ada 463.552 kasus postif yang ada di wilayah ibu kota.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran sendiri telah mengimbau warga Jakarta tetap mentaati protokol kesehatan. Dia menyebut Jakarta dalam situasi tidak baik.

"Jakarta sedang tidak baik-baik saja, angka covid terus naik, BOR (bed occupancy rate) terus naik, jumlah orang yang masuk rumah sakit makin meningkat," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/6/2021).

Fadil meminta warga Jakarta untuk saling mengingatkan satu sama lain terhadap penerapan protokol kesehatan. Harapannya agar Jakarta dapat segera keluar dari permasalahan pendemi ini.

"Mari jaga diri jaga keluarga supaya taat prokes (protokol kesehatan) supaya kita cepat keluar dari persoalan pandemi ini," katanya.

Pesepeda road bike memacu kecepatan saat berlangsungnya uji coba pemberlakuan lintasan road bike di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Minggu (23/5/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

BOR Jakarta Tertinggi

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan angka keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional melonjak naik hingga 49,64 persen.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut BOR di Jakarta tercatat paling tinggi yakni 68,2 persen.

"Tidak ada yang lebih dari 70 persen namun terdapat 7 provinsi dengan angka BOR di antara 50-70 persen, peringkat pertama saat ini diduduki DKI Jakarta 68,2 persen," kata Dewi dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Senin (14/6/2021).

Disusul dengan Jawa Tengah (68 persen), Jawa Barat (68 persen), Kalimantan Barat (65,6 persen), DI Yogyakarta (59,2 persen), Banten (58,5 persen), dan Sumatera Barat (52,6 persen).

Dewi juga mengungkapkan ada 22 provinsi yang mengalami kenaikan kasus aktif Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Antara lain; Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau,

Kemudian DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

"Angka ini kita gunakan sebagai alarm atau lampu kuning bagi setiap daerah untuk menjadi perhatian bagi pemimpin daerah untuk bersiap jika terjadi kenaikan kasus lebih lanjut," pungkasnya.

Load More