SuaraJakarta.id - Pengelola Jakarta International Stadium/JIS menggunakan rumput hibrida atau perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami tanpa pestisida, yakni jenis manila (zoysia matrella) asal Boyolali, Jawa Tengah.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakarta Propertindo atau Jakpro atau Perseroda, Nadia Diposanjoyo mengatakan perawatan rumput alami itu memanfaatkan burung kaki bayam (himantopus leuchocepalus).
"Burung kaki bayam ini nanti kami pelihara. Nantinya juga akan ada kandangnya sekaligus pawangnya di sekitar JIS," kata Nadia di Jakarta, Jumat (25/6/2021).
Nadia mengatakan Jakpro berkomitmen menjaga kualitas JIS yang merupakan stadion pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat green building tingkatan platinum, yakni predikat bangunan yang ramah lingkungan level tertinggi melalui langkah tersebut.
Baca Juga: Zona Merah Covid-19, MUI Jateng Minta Masyarakat Lakukan Ibadah dari Rumah
Nantinya, akan ada lima sampai 10 ekor burung kaki bayam yang dipelihara di stadion kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara itu. Selain untuk pemeliharaan alami, tujuannya untuk memastikan rumput alami JIS terbebas dari hama seperti ulat dan serangga.
Standar pemakaian rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA. Termasuk mencampur rumput hibrida dan alami hingga komposisi ketebalannya, yakni lima persen rumput sintetis, dan 95 persennya rumput alami dengan jenis zoysia matrella yang didatangkan langsung dari Boyolali, Jawa Tengah.
Menurut Nadia, rumput alami asal Boyolali itu dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah pengalaman dan khusus untuk membuat rumput sepak bola.
Selain itu, penggunaan rumput hybrid JIS pun berdasarkan hasil studi banding dengan sejumlah negara yang telah memiliki stadion berstandar FIFA, seperti di Singapura, Inggris, dan Spanyol.
Manfaat lain dari penggunaan rumput hibrida adalah biaya pemeliharaan lebih efektif. Hal tersebut juga merupakan rekomendasi FIFA.
Baca Juga: Hasil Genome Sequencing: Hanya Kudus yang Terpapar Covid-19 Varian Delta
Selain memiliki daya tahan tiga kali lipat dibanding rumput alami, penggunaan rumput hibrida memiliki daya serap air yang baik. Artinya air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput.
Berita Terkait
-
Taj Yasin Minta Jaga Kualitas Makanan Program MBG: Bukan Sekadar Bagi-bagi Makan!
-
Gubernur Jateng Bakal Revitalisasi Asrama Haji Donohudan
-
Dongkrak PAD, Pemprov Jateng Gelar Pameran Government Auto Show Ngopeni Nglakoni
-
Pemutihan Pajak Kendaraan Jateng 2025, Kapan Batas Akhirnya?
-
Ahmad Luthfi Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Namanya Bakal Diganti Jadi Rumah Sakit Internasional, Pramono: RSUD Mengecilkan Diri Sendiri
-
Ingin Ada Tempat Berolahraga Selain di GBK, Pramono Bakal Bangun Jogging Track di Sejumlah Tempat
-
Pramono Bakal Tertibkan Jalur Sepeda hingga Pedestrian Jakarta yang Digunakan Parkir Liar
-
Jawab Tudingan PSI, Bank DKI Tegaskan Transaksi KJP Plus Tetap Aman
-
Pemprov DKI Salurkan KJP Tahap I ke 43.205 Penerima Baru, Cek Rekeningmu