SuaraJakarta.id - Angka kematian akibat COVID-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meningkat. Kini, sehari bisa 20 lebih jenazah pasien COVID-19 yang meninggal dan dimakamkan.
Lonjakan itu membuat sopir ambulans khusus jenazah COVID-19 kewalahan. Mereka harus esktra cepat menjemput dan mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman.
Hal itu diungkapkan oleh Edih. Dia mengaku cukup kewalahan dengan tingginya kasus harian kematian akibat COVID-19 di Tangsel pada Juni ini.
"Iya merasa kewalahan, merasa sibuk banget," ungkap Edih di sela-sela waktu istirahat usai mengantarkan jenazah COVID-19 di TPU Jombang, Ciputat.
Selain dikejar waktu, para sopir ambulans juga dibayangi ketakutan tertular COVID-19 dari tempat pemulasaran jenazah.
Namun, Edih hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT, dan tetap berdoa diberi keselamatan dan kesehatan.
"Rasa khawatir terpapar COVID ada, itu manusiawi. Tapi dari 2020, saya dan keluarga serta teman-teman yang ikut andil menangani COVID, sehat-sehat selalu diberi kesehatan sama Allah SWT," ucap Edih bersyukur.
Edih mengaku tak mudah menjalankan tugas sebagai garda terakhir terkait penanganan COVID-19 di Tanah Ari. Terutama memberi pengertian kepada keluarga.
Dia pun meyakinkan istri serta anaknya bahwa apa yang dilakukannya ini sebagai bagian membantu perjuangan negara dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Baca Juga: Cerita Sopir Ambulans Jadi Garda Terakhir COVID-19: Gak Ada Sukanya, Duka Semua
"Keluarga sempat khawatir. Tapi anak istri saya kalau saya bawa jenazah COVID-19 tengah malem, (sudah tahu) ini tugas negara," ungkapnya sambil bersandar di mobil ambulans.
"Kita bisa membantu orang. Negara lagi pandemi, kita bisa ikut bantu berjuang jadi garda terakhir nengantarkan jenazah pasien COVID-19 ke makam," sambung Edih penuh keyakinan.
Sebagai garda terakhir penanganan Covid-19, Edih meminta masyarakat benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Sebagai sopir ambulans senior, Edih pun menegaskan bahwa COVID-19 itu ada dan nyata.
"Tolonglah jaga kesehatan. Jauhkan kerumunan, jalankan protokol kesehatan, jangan terlalu takabur, merasa kebal dari COVID-19. Emang penyakit tuh ada, COVID-19 tuh ada," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Soroti Tragedi SMAN 72 Jakarta dan SMPN 19 Tangsel, FSGI: Sekolah Lalai, Aturan Cuma Jadi Kertas!
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis
-
Kasus SMPN 19 Tangsel Jadi Pengingat Keras: Bullying Nggak Pernah Sepele
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Buruan! 10 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
-
Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik: Makin Praktis!
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual