Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 28 Juni 2021 | 16:27 WIB
Ilustrasi - Pasien COVID-19 memakai alat bantu oksigen. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Mulai dari memaksimalkan rumah sakit rujukan, hingga membangun tenda darurat untuk tempat isolasi di pusat karantina Rumah Lawan COVID-19 (RLC).

"Kami perbanyak tempat tidur perawatan, pasang tenda 3 jadi 60 di Rumah Lawan COVID-19. Saya juga mendorong pemanfaatan tempat tidur di RS Serpong Utara, saya dorong dari 25 bed menjadi 70 bahkan sampai 100 bed," papar Benyamin.

Tak hanya itu, Wali Kota Tangsel juga berencana menjadikan puskesmas sebagai tempat transit penanganan Covid-19 untuk mengurangi antrean pasien di rumah sakit.

"Puskesmas sudah saya mintakan dipakai lagi tempat perawatan COVID-19. Tapi sebelum itu, di Puskesmas Pamulang misalnya, sudah penuh 20 bed. Kewalahan, ya memang," ungkapnya.

Baca Juga: Ivermectin Diklaim Manjur Cegah dan Sembuhkan Covid-19, Sudah Disebar ke Sejumlah Daerah

Kendala Tabung Oksigen

Benyamin mengakui, saat ini pihaknya terkendala pengadaan tabung oksigen untuk di Rumah Sakit Serpong Utara.

Selain itu, tenaga kesehatan di Kota Tangerang Selatan pun sudah mulai kelelahan berjibaku menangani pandemi COVID-19.

"Kesulitannya menyiapkan tabung oksigen, isi ulangnya juga. Nakes juga kita dorong untuk rotasi tugas, shifting. Nakes lebih capek, sudah kelelahan. Walaupun mereka tidak mengeluh, tapi saya melihat mereka sudah kelelahan," pungkas Wali Kota Tangsel.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Baca Juga: Pecah Rekor! Kasus COVID-19 di Depok Tambah 798

Load More