Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Muhammad Yasir
Senin, 05 Juli 2021 | 12:08 WIB
Lenteng Agung macet parah dari Depok ke Jakarta. (Suara.com/Arga)

SuaraJakarta.id - Kepolisian Polda Metro Jaya membiarkan kemacetan parah di perbatasan Jakarta dan kota penyanggah ibu kota. Polisi tetap memeriksa satu persatu kendaraan.

Kemacetan terjadi di titik-titik pos penyekatan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Jakarta.

Penyebabnya, karena adanya pemeriksaan terhadap setiap kendaraan yang hendak melintas.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pemeriksaan dilakukan sebagai upaya penegakan aturan.

Baca Juga: Cegah Kolaps, PKS Desak Pemerintah Ambil Langkah Ekstra Ordinary Selamatkan Rakyat

Di mana hanya sektor pekerja esensial dan kritikal yang diperkenankan melintas selama masa PPKM Darurat.

"Kemacetan itu kan termasuk yang tidak bisa kita hindari karena kami menegakkan aturan. Kami harus memeriksa satu persatu kendaran apakah dia termasuk sektor kritikal dan esensial," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/7/2021).

Lenteng Agung macet parah dari Depok ke Jakarta. (Suara.com/Arga)

Disisi lain, Sambodo menyebut di hari ketiga masa PPKM Darurat masih tercatat adanya ribuan orang yang melakukan mobilitas di luar rumah. Beberapa dari mereka terpaksa diminta putar balik karena tidak masuk kategori yang dikecualikan.

"Hari Senin ini adalah hari ketiga sekaligus hari pertama PPKM Darurat pada masa weekday dimana orang kerja dan ribuan orang dari luar Jakarta masih berusaha masuk ke Jakarta. Padahal mungkin dia bukan bekerja pada sektor yang kritikal dan esensial," katanya.

Ojek online jadi korban

Baca Juga: Stasiun Manggarai saat PPKM Darurat: Penumpang KRL Masih Bandel, Tak Pakai Masker 2 Lapis

Ojek online jadi korban penutupan akses ke Jakarta saat PPKM darurat Jawa-Bali. Pengemudi ojek online mengeluh imbas penyekatan yang dilakukan aparat TNI dan Polri di pos pembatasan mobilitas PPKM Darurat yang berlokasi di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Tepatnya di dekat Tapal Kuda Lenteng Agung, Senin (5/7/2021). Alhasil, sebagian dari mereka harus berputar balik menuju arah Depok, Jawa Barat.

Sebagian pengemudi ojek online lainnya masih ada yang menunggu dan berharap penyekatan segera dibuka oleh aparat.

Salah satu pengemudi ojek online yang enggan disebutkan namanya berpendapat, seharusnya penyekatan juga dilakukan di kawasan Depok, Jawa Barat.

Pengendara motor menghindari penyekatan di Jalan Raya Lenteng Agung Jakarta Selatan imbas penerapan PPKM darura [Suara.com/Yaumal]

"Ya penyekatan seharusnya juga dilakukan di kawasan Depok, biar orang-orang tahu kalau jalan ditutup. Kan jadinya numpuk," ungkap pengemudi ojek online tersebut di lokasi.

Sang pengemudi mengakui, saat ini di belum menerima orderan penumpang. Jika seandainya telah menerima orderan -- dan jalan ditutup -- mungkin hal tersebut akan sangat merepotkan.

"Untung saya belum dapat order, coba kalau sudah ada orderan, repot kan," sambungnya.

Sementara itu, Karno (57), seorang pekerja proyek yang bekerja di kawasan Kalibata sejak pukul 08.00 WIB, dia sudah tertahan di dekat pos pembatasan mobilitas PPKM Darurat Lenteng Agung.

Hingga pukul 10.00 WIB, dia masih bertahan di lokasi, berharap penyekatan yang dilakukan aparat segera dibuka.

"Saya dari jam 8 pagi di sini. Saya kan kerja di Kalibata, ya bagian proyek gitu," ungkap Karno.

Karno sendiri saat ini memilih menepi di pinggir jalan dan menunggu penyekatan jalan di buka. Sedikit berkelakar, sambil menunggu, Karno memilih menonton ramainya banyak kendaraan yang tertahan.

"Hehe, ya itung-itung nonton orang lah di sini," sambungnya.

Jika penyekatan tak kunjung di buka, maka Karno mengaku akan kembali ke kediamannya yang berada di kawasan Depok. Soal pekerjaan, mau tidak mau, nantinya dia akan izin kepada sang bos.

"Ya kalau nggak di buka saya pulang saja lah," singkat dia.

Pantauan Suara.com, sejak pagi hingga pukul 09.30 WIB, aparat TNI dan Polri telah bersiaga di lokasi. Tiga kendaraan taktis milik Korps Brimob dan TNI juga disiagakan oleh aparat yang berjaga.

Kendaraan yang tertahan di pos penyekatan ini rata-rata berasal dari kawasan Depok dan hendak mengarah ke kawasan DKI Jakarta. Petugas di lapangan pun mengecek kelengkapan bagi pengendara yang bekerja di sektor krusial.

Mereka yang mempunyai surat tugas diperkenankan melanjutkan perjalan. Sedangkan, mereka yang tidak bekerja di sektor krusial terpaksa harus berputar arah di Tapal Kuda Lenteng Agung menuju Depok.

Pengamatan Suara.com sejak dalam perjalanan, antrean kendaraan roda dua dan empat mengular hingga berbatasan Depok - Jakarta, yakni tepatnya di Universitas Pancasila. Tak sedikit kendaraan yang harus rela berputar arah.

Load More