SuaraJakarta.id - Kepolisian Polda Metro Jaya membiarkan kemacetan parah di perbatasan Jakarta dan kota penyanggah ibu kota. Polisi tetap memeriksa satu persatu kendaraan.
Kemacetan terjadi di titik-titik pos penyekatan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Jakarta.
Penyebabnya, karena adanya pemeriksaan terhadap setiap kendaraan yang hendak melintas.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pemeriksaan dilakukan sebagai upaya penegakan aturan.
Baca Juga: Cegah Kolaps, PKS Desak Pemerintah Ambil Langkah Ekstra Ordinary Selamatkan Rakyat
Di mana hanya sektor pekerja esensial dan kritikal yang diperkenankan melintas selama masa PPKM Darurat.
"Kemacetan itu kan termasuk yang tidak bisa kita hindari karena kami menegakkan aturan. Kami harus memeriksa satu persatu kendaran apakah dia termasuk sektor kritikal dan esensial," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/7/2021).
Disisi lain, Sambodo menyebut di hari ketiga masa PPKM Darurat masih tercatat adanya ribuan orang yang melakukan mobilitas di luar rumah. Beberapa dari mereka terpaksa diminta putar balik karena tidak masuk kategori yang dikecualikan.
"Hari Senin ini adalah hari ketiga sekaligus hari pertama PPKM Darurat pada masa weekday dimana orang kerja dan ribuan orang dari luar Jakarta masih berusaha masuk ke Jakarta. Padahal mungkin dia bukan bekerja pada sektor yang kritikal dan esensial," katanya.
Ojek online jadi korban
Baca Juga: Stasiun Manggarai saat PPKM Darurat: Penumpang KRL Masih Bandel, Tak Pakai Masker 2 Lapis
Ojek online jadi korban penutupan akses ke Jakarta saat PPKM darurat Jawa-Bali. Pengemudi ojek online mengeluh imbas penyekatan yang dilakukan aparat TNI dan Polri di pos pembatasan mobilitas PPKM Darurat yang berlokasi di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Tepatnya di dekat Tapal Kuda Lenteng Agung, Senin (5/7/2021). Alhasil, sebagian dari mereka harus berputar balik menuju arah Depok, Jawa Barat.
Sebagian pengemudi ojek online lainnya masih ada yang menunggu dan berharap penyekatan segera dibuka oleh aparat.
Salah satu pengemudi ojek online yang enggan disebutkan namanya berpendapat, seharusnya penyekatan juga dilakukan di kawasan Depok, Jawa Barat.
"Ya penyekatan seharusnya juga dilakukan di kawasan Depok, biar orang-orang tahu kalau jalan ditutup. Kan jadinya numpuk," ungkap pengemudi ojek online tersebut di lokasi.
Sang pengemudi mengakui, saat ini di belum menerima orderan penumpang. Jika seandainya telah menerima orderan -- dan jalan ditutup -- mungkin hal tersebut akan sangat merepotkan.
"Untung saya belum dapat order, coba kalau sudah ada orderan, repot kan," sambungnya.
Sementara itu, Karno (57), seorang pekerja proyek yang bekerja di kawasan Kalibata sejak pukul 08.00 WIB, dia sudah tertahan di dekat pos pembatasan mobilitas PPKM Darurat Lenteng Agung.
Hingga pukul 10.00 WIB, dia masih bertahan di lokasi, berharap penyekatan yang dilakukan aparat segera dibuka.
"Saya dari jam 8 pagi di sini. Saya kan kerja di Kalibata, ya bagian proyek gitu," ungkap Karno.
Karno sendiri saat ini memilih menepi di pinggir jalan dan menunggu penyekatan jalan di buka. Sedikit berkelakar, sambil menunggu, Karno memilih menonton ramainya banyak kendaraan yang tertahan.
"Hehe, ya itung-itung nonton orang lah di sini," sambungnya.
Jika penyekatan tak kunjung di buka, maka Karno mengaku akan kembali ke kediamannya yang berada di kawasan Depok. Soal pekerjaan, mau tidak mau, nantinya dia akan izin kepada sang bos.
"Ya kalau nggak di buka saya pulang saja lah," singkat dia.
Pantauan Suara.com, sejak pagi hingga pukul 09.30 WIB, aparat TNI dan Polri telah bersiaga di lokasi. Tiga kendaraan taktis milik Korps Brimob dan TNI juga disiagakan oleh aparat yang berjaga.
Kendaraan yang tertahan di pos penyekatan ini rata-rata berasal dari kawasan Depok dan hendak mengarah ke kawasan DKI Jakarta. Petugas di lapangan pun mengecek kelengkapan bagi pengendara yang bekerja di sektor krusial.
Mereka yang mempunyai surat tugas diperkenankan melanjutkan perjalan. Sedangkan, mereka yang tidak bekerja di sektor krusial terpaksa harus berputar arah di Tapal Kuda Lenteng Agung menuju Depok.
Pengamatan Suara.com sejak dalam perjalanan, antrean kendaraan roda dua dan empat mengular hingga berbatasan Depok - Jakarta, yakni tepatnya di Universitas Pancasila. Tak sedikit kendaraan yang harus rela berputar arah.
Berita Terkait
-
Polda Metro Kerahkan Ribuan Personel Amankan Debat Ketiga Pilkada Jakarta Malam Ini, Jamin Tak Ada Ancaman
-
Lagi! Polisi Tangkap Bandar Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi, Pemilik Web Keris123
-
Begini Rekayasa Lalin Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Jepang di GBK, Hindari Jalan Ini
-
Kasusnya Ditangani Polisi, Meutya Hafid Ungkap 10 Pegawai Komdigi Terlibat Judol Sudah Dipecat
-
Warga Sumsel Diringkus Polisi Usai Curi Brankas Rp 5 Miliar dan Emas 1 Kg di Tangsel
Tag
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
-
Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Tembus Rp1.476.000/Gram
-
Marselino Ferdinan Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY: Kalah Sama Camat...
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual