SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sebanyak 50 persen dari jumlah total sekitar 10,6 juta penduduk di Ibu Kota harus mendapatkan vaksin untuk mewujudkan kekebalan kelompok dan mengendalikan Covid-19.
“Jadi ini kami PR (pekerjaan rumah) belum selesai. PR-nya masih panjang, harus dikerjakan serius,” kata Anies Baswedan dalam konferensi pers secara webinar mengenai hasil survei serologi Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) di Jakarta, Sabtu (10/7/2021).
Anies menambahkan vaksinasi harus dilakukan secara keroyokan terkait pelaksanaan hingga mengajak warga untuk vaksin Covid-19.
“Jadi keberhasilannya bukan berapa banyak vaksin tetap berapa banyak yang divaksin,” ujar Anies.
Baca Juga: Anies Klaim PPKM Darurat Turunkan Mobilitas Kendaraan Hingga 62,3 Persen
Ia mengungkapkan hingga Sabtu ini tercatat sudah ada sekitar 5,4 juta warga DKI Jakarta yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk dosis pertama.
Sedangkan berdasarkan data hingga Jumat kemarin sebanyak 5,38 juta warga DKI mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama dan 1,95 juta warga yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau kedua.
Pemprov DKI saat ini sedang menggenjot vaksin Covid-19 termasuk bagi warga berusia di atas 12 tahun di sejumlah sentra vaksinasi.
Bahkan, Pemprov DKI Jakarta meluncurkan mobil vaksin keliling yang menyasar permukiman warga hingga kawasan padat penduduk.
Sebelumnya, Tim Peneliti FKM UI menyebutkan bahwa pada Juni 2021 sebanyak 49,2 persen warga DKI Jakarta terinfeksi Covid-19 berdasarkan survei serologi.
Baca Juga: Survei Serologi Covid-19, Anies: Separuh Penduduk DKI Pernah Terpapar Covid-19
Mendapati hasil survei tersebut, Anies mengharapkan 49,2 persen warga DKI itu memiliki tingkat kekebalan terhadap virus SARS CoV-2.
“Artinya separuh penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur dan mudah-mudahan kekebalan, di dalam urusan SARS CoV-2,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Sementara itu, Epidemolog UI Pandu Riono menyatakan vaksinasi harus menjadi program prioritas mengingat diperkirakan 50 persen penduduk DKI Jakarta belum memiliki antibodi.
Meski demikian, vaksinasi juga harus dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Kita harus mampu menekan penularan itu kunci utama dengan cara penduduk mau dan bersama mengubah perilaku untuk mengurangi risiko penularan yaitu 5M,” ucap Pandu.
Adapun 5M tersebut yakni mencuci tangan, menggunakan masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan membatasi mobilitas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Bank Mandiri Raih Prestasi Global: The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker
-
Ada 23 Titik Pencemaran Lingkungan di Sungai Cirarab Tangerang, Menteri LH Tindak 5 Perusahaan
-
Rahasia DANA Kaget Terbongkar, Begini Cara Raih Ratusan Ribu Rupiah Tiap Bulan
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Disetop Menteri LH, Diduga Cemari Udara
-
KLH Segel Pabrik Tekstil di Cikupa Tangerang, Diduga Jadi Biang Kerok Pencemaran Lingkungan