Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 15 Juli 2021 | 08:05 WIB
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ditemui di Puspemkot Tangsel, Jumat (11/6/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie angkat bicara terkait wacana perpanjangan PPKM Darurat. Ia mengaku dilema bila harus melakukan perpanjangan PPKM Darurat.

Pasalnya di satu sisi, pihaknya harus menekan angka kenaikan kasus COVID-19 di Tangsel dengan membatasi mobilitas masyarakat. Tapi di sisi lainnya juga harus memikirkan keseimbangan ekonomi.

"Kalau saya melihat walaupun berat ya, memang masih perlu kita. Masih perlu untuk mencegah orang berkerumun, orang tidak keluar rumah. Kalau pandangan kami di Tangsel masih dirasakan perlu perpanjangan PPKM Darurat, walaupun berat," kata Benyamin saat dihubungi SuaraJakarta.id, Rabu (14/7/2021).

Benyamin menerangkan, dirinya merasa berat memperpanjang PPKM Darurat lantaran harus memikirkan perputaran ekonomi.

Baca Juga: RS Rujukan COVID-19 Penuh, Wali Kota Tangsel: Waiting List ICU 60 Orang Sehari

Menurutnya, jika masyarakat sudah mulai terbiasa dengan pola pemesanan makan dan belanja melalui online, akan membantu perputaran ekonomi selama PPKM Darurat.

"Nah yang kita pikirin juga pedagang kecil warung-warung kecil, lapak, tapi mau nggak mau kan. Pilihan mereka, pilihan kita semua ini mau dagangannya laku atau kesehatan ya, gitu," ungkap Benyamin.

Soal pekerja, Benyamin mengklaim sudah meminta para pengusaha agar tidak melakukan pemecatan karyawan selama penerapan PPKM Darurat.

"Kita sudah minta dan imbau ke perusahaan-perusahaan melalui Disnaker dan Dinas Industri dan Perdagangan untuk tidak sampai PHK karyawannya. Kita sudah minta jangan (PHK), bagaimanapun," pintanya.

"Oke margin berkurang, tapi kan ini keselamatan bersama dulu, wayahnya. Pekerja-pekerja diayomi gitu," sambung Benyamin.

Baca Juga: Adik Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan Meninggal Positif COVID-19

Lebih lanjut, Benyamin mengklaim penerapan PPKM Darurat berjalan efektif. Angka penularan kasus COVID-19 di Tangsel terbilang stabil, jumlah ketersediaan ruang ICU dan isolasi bertambah.

Untuk mobilitas masyarakat pun mengalami penurunan hingga 25 persen lebih. Angka tersebut diklaim tertinggi dibandingkan daerah lain yang menerapkan PPKM Darurat.

"Kalau dilihat hasilnya sih ada, walaupun belum signifikan. Jadi cukup memberikan hasil. Kemarin rapat dengan Pak Menko Maritim pergerakan orang di Tangsel ini bagus dibandingkan daerah lain, turun sekira 25 persen lebih," pungkasnya.

Load More