Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 17 Juli 2021 | 07:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan tinjauan di TPU Rorotan, Jakarta Utara. [Instagram@aniesbaswedan]

“Yang berat tu, Pak, kami nggak bisa nemenin di akhir-akhir Ayah. Nggak bisa ngebimbing. Nggak bisa mandiin. Kami cuma bisa ke sini sesudah Ayah dikubur,” kata Anies menirukan ucapan ibu tersebut kepadanya.

Setelah berdoa di kuburan almarhum, Anies mengikuti keluarga tersebut menuju makam sang ibu di TPU Rorotan.

"Saat mendekat, terdengar suara lembut lantunan ayat suci Al Quran. Kami menyimak, sampai ia selesai. Terucap amin berulang kali. Tangan kanan memegang kitab di dada dan tangan kiri membasuh muka," kata Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ikut bersama sebuah keluarga yang ditinggalkan kedua orang tua yang meninggal akibat COVID-19 dan dimakamkan di TPU Rorotan, Jakarta Utara. [Instagram@aniesbaswedan] 

Cerita ini, diharap Anies bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat luas. Angka kematian COVID-19 di Jakarta sekecil apapun bukanlah sekadar data belaka.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli, Ini Skenario yang Disiapkan Anies

Tiap individu yang wafat memiliki keluarga dan orang terdekat yang menyayangi mereka.

"Kemarin para petugas Distamhut menguburkan 281 jenazah. Itu adalah kisah pilu ribuan keluarga. Orang tercinta yang sebulan lalu masih bugar dan bahagia. Semua berubah," ucap Anies.

Load More