Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 21 Juli 2021 | 07:05 WIB
Logo PWNU DKI Jakarta.

SuaraJakarta.id - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU DKI Jakarta meminta para tokoh masyarakat dan ulama ikut mengedukasi warga agar memahami kebijakan yang diterapkan pemerintah terkait pandemi COVID-19.

“Saya juga berharap bahwa tokoh masyarakat dan agama di DKI Jakarta untuk tidak mengeluarkan pandangan yang memicu adanya sikap acuh tak acuh dari masyarakat terhadap bahaya pandemi ini,” kata Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif, Selasa (20/7/2021).

Lebih lanjut, Samsul menuturkan saat ini umat Islam merayakan Idul Adha di tengah pandemi COVID-19 yang dapat dijadikan simbol kebersamaan dan ketulusan antarumat.

Samsul mengatakan kebersamaan dan ketulusan adalah hal yang sangat penting dipegang teguh oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 6,64 Juta Warga di DKI Jakarta Sudah Divaksin Dosis Pertama

Apalagi pada saat ini kondisi wabah COVID-19 masih menghambat kegiatan masyarakat umum.

“Jadi Idul Adha itu ada dua hal penting, pertama adalah sebagai simbol kebersamaan bahwa manusia semuanya sama, tidak ada yang lebih hebat. Sebagai simbol kebersamaan manusia tidak boleh sombong. Kita hilangkan sifat-sifat egois yang tidak baik,” kata Samsul.

Sementara itu, simbol kurban, menurut Samsul menandakan sikap ketulusan yang mesti diaktualisasikan secara nyata menerima kondisi saat ini.

Kemudian yang kedua adalah simbol kurban, yaitu bentuk ketulusan untuk mengatasi keadaan pandemi saat ini.

Samsul juga menambahkan pandemi COVID-19 sebagai momen introspeksi diri. Sehingga tidak perlu adanya rasa pesimis terhadap kondisi sekarang.

Baca Juga: Imbau Laksanakan Qurban Sesuai Prokes, Wagub DKI Serahkan Sapi Kurban Limosin di RPH

Dia juga meyakini bila wabah COVID-19 berlalu, masyarakat akan makmur dan sejahtera.

“Untuk sementara memang tidak enak, tapi yakinlah bahwa suatu saat nanti kita akan menikmati hasilnya,” ujar dia.

Sebelumnya, PWNU Jakarta juga turut mensosialisasikan kepada warga terutama para Nahdliyin di DKI agar Salat Idul Adha dan takbiran di rumah masing-masing.

“Kalau pun ada di masjid, ya cukup pengurusnya saja. Jangan ada yang takbir keliling. Mari kita jadikan rumah masing-masing sebagai masjid,” kata dia.

Load More