Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 24 Juli 2021 | 17:05 WIB
Petugas memberikan paket bahan pokok ke warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di Jalan As-Syafiiyah, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (21/5/2021). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha]

SuaraJakarta.id - Jumlah warga Jakarta Pusat yang meninggal saat isoman (isolasi mandiri) karena terpapar COVID-19 mencapai sekitar 100 orang.

Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di sela peninjauan vaksinasi COVID-19 di Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (24/7/2021).

"Berdasarkan data terakhir itu, ada 107 warga Jakarta Pusat meninggal saat isoman. Rata-rata yang meninggal itu umumnya lansia (lanjut usia)," kata dia dilansir dari Antara.

Dhany menjelaskan, berdasarkan data terakhir, ada 107 permintaan pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan.

Baca Juga: Luhut Minta Pasien Isoman dengan Saturasi di Bawah 94 Langsung Bawa ke RS

Karena itu, ia mengimbau agar warga dapat mengantisipasi dengan menyampaikan informasi secara terbuka.

Ketika menjalani isoman di rumah, warga harus melaporkan kondisi mereka ke RT maupun RW setempat.

"Misalnya dalam lingkungan itu ada yang kena, ya laporkan ke posko. Nanti (petugas) posko itu akan mendatangi untuk mengecek, memantau kesehatannya, kemudian melakukan PCR, setelah itu bisa dilacak," kata Dhany.

Jika warga melakukan isoman tanpa melaporkan ke RT/RW setempat, maka, lanjutnya, dikhawatirkan mereka mengalami gejala yang semakin berat dan kasus kematian tidak bisa diantisipasi.

"Yang kita lakukan adalah keterbukaan dan peran RT, RW dan Dasawisma. Kalau ada warga yang sakit di rumah, laporkan. Kita imbau juga kepada penghuni rumah untuk memberikan informasi ke RT agar disampaikan ke posko," kata dia.

Baca Juga: Daftar Obat Tak Boleh Sembarangan Dikonsumsi Pasien COVID-19 Saat Isoman di Rumah

Load More