SuaraJakarta.id - Kabar terpaparnya dua Harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mungkin menjadi informasi paling unik dan langka mewarnai lini pemberitaan mengawali bulan Agustus 2021 ini.
Dua Harimau Sumatera tersebut bernama Tino dan Hari dikabarkan terkonfirmasi menjadi pasien isolasi mandiri di TMR setelah menjalani pemeriksaan Covid-19 yang hasilnya dikeluarkan oleh Laboratorium Bioteknologi milik Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor.
Beruntungnya, Tino dan Hari saat ini sudah tidak lagi terinfeksi Covid-19 dan dinyatakan sembuh meski masih terus dipantau di bawah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.
Sebenarnya kasus hewan yang terpapar sudah umum terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda dunia khususnya untuk hewan-hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.
Secara global, laporan pertama terpaparnya hewan oleh virus SARS-CoV-2 ditemukan di Kebun Binatang Kentucky, Amerika Serikat pada 11 Desember 2020.
Tiga macan tutul salju terkonfirmasi positif Covid-19 usai menjalani pengetesan saat salah satu di antaranya itu mengalami gejala serupa selayaknya manusia yang terpapar Covid-19.
Beberapa gejala yang dialami macan tutul itu pun dialami oleh Tino dan Hari yang kini masing-masing berusia 9 tahun dan 12 tahun.
Mereka di antaranya mengalami gejala sesak nafas, bersin, hidung yang berlendir, hingga tak nafsu makan.
Gejala lain yang mungkin muncul pada hewan yang terpapar Covid-19 melansir dari situs Center for Diseases Control and Prevention (CDC) antara lain demam, batuk, lemas, gangguan mata, muntah- muntah, hingga diare.
Baca Juga: Dua Harimau di Taman Ragunan Terpapar Covid-19, Sempat Flu dan Sesak Napas
Bagaimana hewan bisa terpapar Covid-19?
CDC yang berperan sebagai badan pengendalian penyakit dari Departemen Kesehatan AS menyebutkan dalam penelitian-penelitian yang telah dilakukan dibuktikan bahwa hewan terpapar corona karena berkontak erat dengan manusia yang positif Covid-19.
Kontak erat yang dimaksud adalah berinteraksi langsung, berbagi sirkulasi udara dalam satu ruangan yang sama, hingga tak menjaga jarak sehingga hewan-hewan itu akhirnya terpapar Covid-19.
Dalam penelitian-penelitian yang dilakukan secara global, hewan-hewan peliharaan menjadi hewan yang berpotensi besar terpapar Covid-19.
Mengutip Scientific American, sebuah penelitian yang dipimpin dokter hewan bernama Sarah Hamer dari Universitas A&M di Texas menunjukkan kucing memiliki tingkat keterpaparan lebih tinggi dibanding dengan anjing.
Kucing yang sudah terpapar virus corona turut berpotensi besar menularkan ke kucing lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Dulu Tak Layak, Puluhan Rumah di Tangerang yang Dibedah Bikin Warga Semringah
-
Cara Mudah Klaim DANA Kaget Rp249 Ribu Langsung Cair, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Mas Dhito Kembali Masukkan Fragmen Kepala Ganesha yang Hilang ke Museum
-
Transjakarta Uji Coba Fungsional Halte Bundaran Senayan Pascademo
-
Warga Gotong Royong Bersihkan Kantor Pemkab, Mas Dhito: Kita Bersama Jaga Rumah Rakyat