SuaraJakarta.id - Geolog setuju Presiden Amerika Serikat Joe Biden ingatkan Jakarta akan tenggelam 10 tahun lagi. Pakar Geologi dari Universitas Padjdjaran Bandung Dicky Muslim minta warga Jakarta dan semua pejabat negara untuk sadar dengan potensi Jakarta tenggelam.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Wilayah Jawa Barat dan Banten itu pun yakin, pesan yang disampaikan Joe Biden tersebut telah melalui sebuah kajian. Artinya, Joe Biden tidak asal-asalan dalam menyampaikan pernyataannya itu.
“Joe Biden sudah tepat mengingatkan. Saya pribadi sih bersyukur, jadi diingatkan bersama bahwa ada masalah lo dengan Jakarta,” ungkap Dicky dilansir Solopos.com.
“Tentu Presiden Amerika akan bertanya dulu dalam menyiapkan pidatonya. Dia kan tidak menyoroti Jakarta saja kan dalam pidatonya, tetapi masalah global, pemanasan global. Jakarta menjadi contoh karena ada informasi kepada Beliau tentang Jakarta,” tutur Dicky.
Jakarta dan sejumlah wilayah pesisir pantai utara memang tengah mengalami penurunan tanah yang lebih cepat berdasarkan kajian geologis, salah satunya akibat ekstraksi air tanah.
“Kalau istilah saya di kelas itu bunuh diri pelan-pelan. Airnya diambil pelan-pelan dan masyarakat serta pemerintah seakan tak peduli (dengan kondisi penurunan tanah),” sesalnya.
Bahkan, kata Dicky, penurunan tanah lebih cepat di kawasan Jakarta, termasuk daerah-daerah di pesisir pantai utara sudah diprediksi terjadi sejak 10 tahun silam yang mengacu pada hasil studi geodesi, sedimentasi dan tata ruang.
“Berdasarkan studi geodesi, sedimentasi, dan tata ruang, memang sejak 10 tahun lalu sudah diprediksi penurunan permukaan lebih intensif itu bakal terjadi. Kondisi diperparah dengan pengambilan air, iklim, air laut naik, sehingga persoalannya makin kompleks,” papar Dicky.
Dicky menjelaskan wilayah Jakarta dan sejumlah daerah di pesisir pantai utara memang rawan terjadi penurunan tanah lebih cepat karena berada di zona pedataran aluvium pantai.
Baca Juga: Riza Bantah Joe Biden Soal Perkiraan Jakarta Tenggelam 10 Tahun Mendatang
Zona ini merupakan pantai yang dinamis yang terbentuk dari material aluvium dimana terdapat titik-titik pendangkalan dan pengerosian.
“Istilah pedataran aluvium pantai ini sudah diteliti seorang profesor Belanda sejak zaman penjajahan dulu. Ini merupakan pantai yang dinamis, di mana terdapat titik-titik pendangkalan, tetapi ada juga titik-titik yang mengalami pengerosian. Sementara pantainya terus bergerak karena dinamis dan di sisi lain karena penuh dengan aluvium, itu belum padu, belum kompak materialnya,” ujarnya.
“Lalu di atasnya diisi oleh manusia. Di bawahnya, karena umumnya berada di kawasan delta sungai dan dia [materialnya] belum kompak, maka diisi oleh air. Lalu, airnya diambil terus, maka menjadi kosong dan akhirnya lambat laun akan amblas,” sambung Dicky.
Oleh karenanya, lanjut Dicky, secara geologis, pedataran aluvium pantai merupakan wilayah yang rawan terjadi penurunan tanah lebih cepat.
Terlebih, pembangunan kerap tidak memperhatikan faktor lingkungan.
“Misalnya ada sungai diurug, danau diurug untuk pembangunan, padahal itu tempat air, akhirnya banjir,” imbuh Dicky.
Berita Terkait
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?