Pebriansyah Ariefana
Senin, 02 Agustus 2021 | 11:25 WIB
Sejumlah warga mengantre untuk mencuci tangan sebelum memasuki komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (18/6). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Korban kembali ke Pos V dan mengonfirmasi kembali, namun respons dari security penjaga Pos V kurang kooperatif dan cenderung memperumit. Terjadilah argumentasi antara korban dan security," bebernya.

Di saat bersamaan, lanjut Eka, enam orang satpom lalu mengerubungi Zaelani. Sampai akhirnya terjadi pemukulan.

Seorang warga menghabiskan waktinya dengan membaca buku di area Hutan Kota Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sekatan, Minggu (23/8). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Pemukulan terjadi oleh security kepada korban, tanpa korban memulai melakukan penyerangan sama sekali," ungkapnya.

"Korban sempat lari, dan dikejar dan dibawa ke pos," imbuhnya.

Tak henti di situ, Eka mengungkapkan korban sempat diintimidasi untuk tidak melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian.

"Ada intimidasi di pos untuk melakukan penandatanganan surat damai, dan korban pun menuruti permintaan tersebut karena dalam tekanan," pungkasnya.

Load More