Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 04 Agustus 2021 | 20:09 WIB
Tangkapan layar video viral oknum Karang Taruna gadungan melakukan pungli di sebuah warteg di Tangsel dengan alasan untuk kegiatan Agustusan, Rabu (4/8/2021). [Instagram@jabodetabek.terkini]

SuaraJakarta.id - Polsek Ciputat Timur telah mengantongi identitas oknum Karang Taruna gadungan yang melakukan pungli terhadap sebuah warteg di Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Aksi pungli itu terekam kamera CCTV warteg tersebut, dan videonya viral di media sosial.

Kanit Reskrim Polsek Ciputat Timur, Iptu Deni Nova mengatakan, pelaku pungli tersebut salah satunya diketahui merupakan anak punk jalanan.

Pihaknya, saat ini sedang melakukan pencarian dengan menelusuri sejumlah tempat dan teman-teman pelaku yang satu tongkrongan.

Baca Juga: Kronologi Pungli Karang Taruna Gadungan ke Warteg di Tangsel, Dalih untuk 17 Agustusan

"Anak punk, sudah ketemu rumah ibunya juga dan bilang nggak tahu di mana, sudah enggak pulang," kata Deni, Rabu (4/8/2021).

Berbekal dari rekaman CCTV, Deni mengklaim, sudah mengetahui identitas pemalak warteg tersebut.

Pelaku berinisial A dan tinggal di kawasan Jombang, Ciputat. Kini, pihaknya mencari keberadaan A bersama teman-teman punk lainnya.

"Kita lagi telusuri juga teman-temannya. Sudah jelas orangnya sesuai dengan CCTV di warteg, orangnya berinisial si A. Satunya belum jelas. Lagi kita telusuri rumahnya di Jombang," jelas Deni.

Sebuah warteg di Tangsel yang viral di media sosial nyaris menjadi korban pungli oleh oknum mengaku dari Karang Taruna saat ditemui, Rabu (4/8/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Deni menyebut, aksi pungli yang dilakukan oleh pelaku bukan kali pertama. Menurutnya, A pernah diamankan terkait kasus serupa.

Baca Juga: Viral Pungli Karang Taruna Gadungan di Tangsel, Pegawai Warteg: Minta Rp 35 Ribu

Kini, sasaran punglinya tak hanya di warteg, tapi juga menyasar penjual martabak yang berada di dekat warteg di depan UIN Syarif Hidayatullah, Tangsel.

"Dulu pernah dia begini juga dan bikin surat pernyataan. Namanya anak-anak begitulah ngulangin lagi punya kepentingan kali. Di warteg nggak sempat dikasih, kalau di martabak sempat dikasih, makannya ada kuitansi," papar Deni.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More