SuaraJakarta.id - DKI Jakarta menjadi provinsi dengan varian delta virus corona paling banyak di Indonesia. Data ini tercatat oleh Kementerian Kesehatan terkait temuan kasus mutasi virus corona penyebab Covid-19.
Berdasarkan catatan Kemenkes, kasus mutasi virus corona di tanah air sudah mencapai angka 1.904. Kasus mutasi ini masuk dalam varian yang menjadi konsen atau variant of concern dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Per 23 Agustus 2021, data Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes menunjukkan, ada 5.360 spesimen yang diperiksa dengan metode whole genome sequencing, dan ditemukan 1.904 varian baru.
Varian B.1617.2 Delta menjadi varian yang paling banyak ditemukan. Ada 1.823 kasus varian ini di 30 provinsi.
Baca Juga: 1.904 Varian Delta Sudah Terdeteksi di 30 Provinsi, Kasus Terbanyak di Jakarta
Provinsi dengan kasus varian delta terbanyak adalah DKI Jakarta, dengan total 617 kasus, diikuti Jawa Barat dengan 287 kasus, Jawa Tengah 284 kasus, Bali 23 kasus, Banten 22 kasus, DI Yogyakarta 20 kasus, dan Jawa Timur 20 kasus.
Sementara itu, di luar Jawa-Bali, 18 kasus varian Delta menyebar di Aceh, 29 kasus di Sumatra Utara, 75 kasus di Sumatra Barat, 9 kasus di Sumatra Selatan, 27 kasus di Riau, 3 kasus di Bengkulu, 3 kasus di Lampung, 3 kasus di Kepulauan Riau, dan 5 kasus di Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu, di Kalimantan Tengah ada 3 kasus, Kalimantan Timur 187 kasus, Kalimantan Utara 16 kasus, Kalimantan Selatan 16 kasus, dan Kalimantan Barat 28 kasus.
Lalu, di Nusa Tenggara Barat ada 42 kasus, Nusa Tenggara Timur 102 kasus, Sulawesi Selatan 14 kasus, Sulawesi Utara 8 kasus, Sulawesi Tenggara 20 kasus, Gorontalo 1 kasus, Maluku 10 kasus, Papua Barat 12 kasus, dan Papua 12 kasus.
Bukan itu saja, terdeteksi pula 64 kasus varian B.117 Alfa dan 17 kasus B.1351 Beta.
Baca Juga: PPKM Level 4 Jawa-Bali Selesai Hari Ini, Epidemiolog: Krisis Masih Ada
Oleh WHO, ketiga varian ini dilabeli Variant of Concern (VoC). Sebab, ketiganya bisa memengaruhi sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindari sistem imunitas.
Berita Terkait
-
Covid-19 di Jakarta Makin Melandai, Dinkes DKI Prediksi Tak Ada Kasus Kematian Mulai Februari 2023
-
Gegara Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak Lagi, Pj Gubernur Heru Kembali Perketat Izin Konser
-
Studi Inggris: Risiko Long Covid Akibat Varian Omicron Lebih Rendah Dibanding Varian Delta
-
Varian Omicron Lebih Kecil Risikonya Sebabkan Long Covid-19, Ini Temuan Peneliti!
-
Urutan Mutasi Varian Virus Corona Mewabah di Indonesia, Delta hingga Kappa
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Penjelasan Polisi Soal Video Viral Penumpang Taksi Online Dikejar Begal di Menteng
-
DPRD Jakarta Minta Ancol Buat Ulang Skema Penataan Pedagang: Ada Ketidakadilan
-
Polisi Tangkap 4 Wanita Pencuri Perhiasan Milik Anak-anak di Mal Jakarta Barat
-
Aksi Unjuk Rasa Warga di Kapuk Muara Penjaringan Jakut Berakhir Ricuh
-
Kebakaran di Poncol Jaya Jaksel Diduga Akibat Korsleting dari Kamar Kos