Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 10:24 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku Reisa Broto Asmoro.

Reisa juga membantah mitos yang menyebut anak-anak kebal terhadap COVID-19. Dia mengatakan bahwa tingkat kematian anak-anak karena COVID-19 di Indonesia justru tergolong tinggi.

"Jadi jangan salah kaprah, anak-anak ini bukan berarti kebal dan justru malah kita harus bersedih karena di Indonesia ini tingkat kematian anak karena COVID-19 ini tinggi sekali dibanding negara lainnya. Jadi kita harus hati-hati ekstra jaga anak-anak, ajarkan mereka protokol kesehatan 3M," kata Reisa.

Mitos selanjutnya adalah anggapan bahwa protokol kesehatan dapat diabaikan setelah menerima vaksin COVID-19.

Reisa menilai hal itu salah kaprah, karena vaksinasi COVID-19 tidak membuat tubuh menjadi kebal 100 persen.

Baca Juga: Dari Binatang atau Lab China? Intelijen Amerika Gagal Temukan Asal Covid-19

Vaksin, kata dia, merupakan bagian dari ikhtiar membentengi diri dari penularan COVID-19. Selain vaksin, ikhtiar lain yang harus dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan.

"Nantilah suatu saat kalau misalnya semuanya sudah divaksinasi, kita sudah mempunyai herd immunity atau kekebalan imunitas, barulah kita bisa berharap kita bisa melonggarkan si protokol kesehatan ini," kata Reisa.

Dalam kesempatan itu, Reisa turut menjawab mengenai mitos tentang meminum minyak kayu putih dapat menyembuhkan COVID-19.

Dia mengatakan mengonsumsi minyak kayu putih justru dapat membahayakan tubuh dan berpotensi menimbulkan penyakit baru.

Terakhir, Reisa menjawab mengenai mitos yang menyebut imunitas orang yang pernah terinfeksi COVID-19 lebih baik dari orang yang divaksin.

Baca Juga: Gejala Virus Corona Covid-19, Perhatian 5 Perubahan Ini Pada Mata!

Dia mengatakan bahwa daya tahan tubuh yang terbentuk dari orang yang terinfeksi COVID-19 berbeda-beda.

Load More