Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 07 September 2021 | 21:44 WIB
Tarmo, salah satu warga yang akses rumahnya terhalang tembok di Perumahan Bukit Nusa Indah, Serua, Ciputat, Kota Tangsel, Selasa (7/9/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Akses masuk tiga rumah warga di kawasan Perumahan Bukit Nusa Indah, Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, terhalang tembok. Tinggi tembok diperkirakan mencapai 2 meter.

Keberadaan tembok itu dianggap menyusahkan akses warga yang tinggal di tiga rumah tersebut.

Video tembok yang menghalangi akses tiga rumah warga itu viral setelah diunggah oleh akun @Tangsel_update, Selasa (7/9/2021).

Tarmo, salah satu pemilik rumah yang akses jalannya tertutup menceritakan, pembangunan tembok hampir dua meter itu berlangsung sejak Jumat (3/9/2021).

Baca Juga: Viral Diduga Maling Motor, Dua Pria Diamuk Massa di Tangerang

Tembok tersebut, kata Tarmo, sengaja dibangun oleh salah seorang yang disebutnya sebagai pengembang kluster di kawasan itu.

Menurutnya, pembangunan tembok itu sudah direncanakan sejak dua tahun lalu oleh pengembang. Dirinya pun sudah diajak berkomunikasi oleh pihak pengembang.

"Awal-awal si pengembang datang ke sini menginformasikan akan dibangun tembok, setuju atau tidak. Ya saya bilang tidak setuju," kata Tarmo ditemui di kediamannya, Selasa (7/9/2021).

Tarmo menambahkan, saat itu ia berusaha meminta nominalnya diturunkan lagi menjadi Rp 5 juta. Hal itu, sebagai bentuk partisipasi karena telah memakai jalan yang diklaim milik pengembang.

Tarmo menuturkan, tembok tersebut mulai dibangun pada Jumat (3/9/2021). Selang tiga hari pada Senin (6/9/2021) tembok tersebut sudah kokoh berdiri. Tembok tersebut panjangnya hampir 29 meter.

Baca Juga: Numpang Belajar di Gedung Bekas, Kepsek SMPN 23 Tangsel Cemas Atap Roboh Ganggu PTM

Kini, dia dan keluarganya pun kesulitan jika akan pergi ke luar rumah karena akses jalan terhalangi tembok.

"Pemagaran ini baru berlangsung Jumat, Sabtu-Minggu pekerjanya libur dan Senin sudah tinggi seperti ini. Untuk akses keluar masuk, setelah viral diinformasikan oleh pekerja akan dibuatkan jalan setapak hampir semeter," tuturnya.

Tarmo menyebut, saat membeli tanah di lingkungan tersebut lahan yang berada di depan rumahnya itu dalam Akta Jual Beli (AJB) tertera nama jalan.

"Dulu saya beli rumah ini 2015, memang itu namanya jalan. Ada keterangannya dalam AJB bahwa itu jalan. Tapi saya nggak bisa memastikan itu milik umum atau pengembang," ungkap Tarmo.

Bapak dua anak berusia 50 tahun itu berharap, tembok yang menghalangi akses keluar masuk rumahnya itu dapat dibongkar dan terbuka seperti semula.

"Tembok ini kan menyulitkan akses ya, harapan saya supaya bisa dibuka lah biar akses lebih mudah biar nggak muter jauh. Bawa barang susah, apalagi ada kendaraan nggak bisa masuk," bebernya.

Sementara itu warga lainnya, Pujiono mengaku, keberatan lantaran akses rumahnya itu terhalang tembok yang diklaim milik pengembang itu.

"Kita sebagai warga ya terus terang keberatan, kalau ditanya keberatan ya pasti lah ini kan akses keluar-masuk," katanya ditemui di rumahnya, Selasa (7/9/2021).

Pujiono mengaku, dirinya sudah meminta pihak pengembang agar tidak membangun tembok tersebut. Tetapi, permintaan itu tak digubris.

"Sebenarnya kepada pengembang saya sudah ngomong, tolong lah dikasih akses jalan segala macam. Ya tapi enggak ngerti kenapa nggak dikasih. Pertimbangan apa saya juga enggak ngerti," ungkapnya.

Terpisah, Riszka Aprillia salah seorang marketing pengembang di Bukit Nusa Indah membenarkan bahwa pihaknya tengah membangun tembok tersebut.

Menurutnya, hal itu dilakukan lantaran jalan tersebut masih merupakan milik pihaknya.

"Tembok yang sedang dibangun itu bagian dari komplek itu, kan masih on progres kan," singkatnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (7/9/2021).

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More