SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan 2.742 Rukun Warga atau RW di Ibu Kota sudah dapat memilah sampah dalam tiga tahun ke depan untuk mengurangi volume sampah yang dikirimkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu/TPST Bantargebang.
“Sampah itu dari sumber sudah bisa dipilah, bisa digunakan lagi dan yang tidak bisa dipilah, direduksi,” kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin dalam diskusi pengelolaan sampah tingkat RW di Jakarta, Selasa (21/9/2021).
Pemerintah Provinsi DKI menggencarkan pendampingan teknis kepada RW. Salah satunya menggandeng lembaga swadaya masyarakat untuk menggenjot program tersebut yang sejalan dengan Peraturan Gubernur Nomor 77 tahun 2020 terkait pengelolaan sampah lingkup RW.
Pengelolaan sampah dilaksanakan Bidang Pengelolaan Sampah atau BPS dalam kepengurusan RW. Saat ini sudah ada 147 RW yang masuk program percontohan pengelolaan sampah lingkup RW di DKI Jakarta.
Baca Juga: Mengurangi Ketergantungan pada Bekasi , Pemprov DKI akan Lakukan Ini
“Upaya pengurangan sampah dari sumber ini kunci bagaimana mengubah mindset masyarakat bahwa sampah yang tidak bisa berguna, bisa dimanfaatkan sehingga dari sumber sudah mulai dipilah,” ujarnya.
Sebelumnya, DKI juga sudah membuat program di antaranya Sampah Tanggung Jawab Bersama (Samtama) untuk mengurangi sampah dari sumbernya melalui 22 RW percontohan.
Program tersebut meliputi penanggulangan sampah seperti bank sampah, TPS reduce, reuse dan recycle yang merupakan pusat daur ulang.
Sementara itu, Co-Founder Kota Tanpa Sampah Wilma Chrysanti dalam kesempatan yang sama mengatakan, pengelolaan sampah lingkup RW dilakukan dengan pemilahan. Pengangkutan terpilah terjadwal dan pengolahan sampah tingkat RW.
“Tahun ini fokusnya adalah warga, semua rumah tangga diminta memilah sampah, pengolahan dilakukan setelah paham pemilahan, pengangkutan terjadwal,” katanya.
Baca Juga: Kontrak TPTS Bantargebang Segera Habis, Ini Kata Wagub DKI
Dalam pergub tersebut ada jadwal pengumpulan sampah, yakni setiap Senin-Minggu untuk jenis sampah mudah terurai dan residu. Kemudian, sampah daur ulang pada Selasa setiap minggu pertama dan kedua, yakni berupa plastik, kertas dan logam.
Selanjutnya, setiap Rabu untuk sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) rumah tangga dan sampah elektronik khusus minggu pertama setiap bulan.
Produksi sampah di Jakarta per hari diperkirakan rata-rata mencapai 7.500 ton namun daya tampung TPST Bantargebang menyisakan sekitar 10 juta ton dari total kapasitas sekitar 49 juta ton. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
Terkini
-
DANA Kaget: Bukan Cuma Giveaway! Begini Cara Kumpulkan Ratusan Ribu Rupiah
-
Saldo DANA Gratis Menantimu, Tips Jitu Berburu DANA Kaget dan Link Aktifnya
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu Menanti di Sini
-
DANA Kaget Bikin Nagih, Ini Link Aktif dan Cara Klaim Saldo Gratis Tanpa Penipuan
-
Link Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei: Siapa Cepat, Dia Dapat!