SuaraJakarta.id - Dukungan agar Muktamar NU ke-34 digelar pada tahun ini terus mengalir. Kali ini dorongan datang dari PWNU DKI Jakarta.
Rois Syuriyah PWNU DKI KH Muhyidin Ishak mengatakan sudah tidak ada alasan lagi untuk menunda Muktamar NU.
Untuk itu, PWNU DKI Jakarta menyepakati usulan agar pelaksanaan Muktamar NU selambat-lambatnya pada bulan Desember 2021.
"Alasannya, kondisi PPKM dan COVID sudah mulai melandai. Bed occupancy rate (BOR) juga sudah menurun di bawah 20 persen sehingga tidak ada alasan untuk menunda-nunda pelaksanaan muktamar," kata Muhyidin dalam rapat pleno di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga: Para Kiai Sepuh Jatim Bersepakat, Desak Muktamar NU Dilaksanakan Tahun Ini
Muhyidin mengatakan, agenda Muktamar NU ke-34 seharusnya digelar pada bulan April 2020. Namun, tertunda karena pandemi COVID-19.
"Ini sudah lama molor. Selain itu, kami sudah mulai membiasakan diri hidup berdampingan dengan COVID-19," ujarnya.
Dalam Muktamar nanti, bisa dilaksanakan secara luring (offline) terbatas dengan tetap menggunakan dan mengutamakan prokes secara ketat.
Waktu pelaksanaan Muktamar NU di Jombang saat itu bersamaan dengan Muktamar Muhammadiyah di Makasar. Adapun Muhammadiyah sudah memutuskan pada bulan November tahun ini.
"Kalau molor tahun depan, ini merupakan sinyal bahwa organisasi tidak sehat dibandingkan Muhammadiyah. Masak kami kalah disiplin dengan Muhammadiyah," katanya.
Baca Juga: Muncul Sebutan Gus Gibran, Buni Yani: Kalau Gibran dipanggil Gus Berarti Jokowi Kyai dong?
Mengenai tanggal dan bulan pelaksanaan muktamar, menurut dia, diserahkan sepenuhnya kepada PBNU dan Panitia Muktamar.
Adapun soal kandidat, lanjut Kiai Muhyidin, PWNU DKI Jakarta belum mengusulkan siapa pun kandidat yang mau diusung, baik ketum tanfidziyah maupun rais aam.
"Biarkan itu nanti. Yang penting muktamar dilaksanakan pada tahun ini. Kami ikuti saran dan perintah dari kiai-kiai sepuh di Jawa Timur. Kebetulan kami semua ini murid dan santri dari kiai-kiai sepuh Jatim," ucapnya.
Hadir dalam rapat pleno itu Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta K.H. Syamsul Maarif, dan wakil rais syuriyah: KH Nusron Wahid, Habib Ali bin Hasan Al Bahar, Habib Lutfi bin Ahmad Al Attas, dan KH Ahmad Zahari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual