SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum bisa memastikan kebenaran dari temuan 25 klaster Covid-19 di sekolah selama masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karena itu, Pemprov DKI bakal memeriksanya terlebih dahulu mengenai hal ini.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pendefinisian klaster dalam temuan itu harus dicek terlebih dahulu.
"Tentu kami akan check and crosscheck semua data, karena definisi klaster perlu disamakan persepsinya," ujar Widyastuti kepada wartawan, Kamis (23/9/2021).
Salah satu yang harus dibahas adalah indikator penentuan klaster dalam data tersebut. Belum diketahui siswa atau guru yang terpapar Covid-19 itu tertular saat berada di sekolah atau tidak.
"Pada saat mulai PTM, kita tahu bahwa indeks kasusnya bisa berasal dari manapun. Kita tahu mungkin bisa dari keluarga dulu. Atau saat interaksi di jalan karena pada saat di jalan karena tidak semuanya mempunyai kendaraan pribadi. Atau mungkin komunitas sekolah, ada interaksi sekolah yang kebetulan masuk," jelasnya.
Bisa saja, siswa atau guru dan warga sekolah lainnya terpapar di luar sekolah, tapi tercatat dalam satu klaster di sekolahnya tersebut.
"Jadi, diperlukan pembuktian untuk mengatakan apakah itu murni klaster sekolah. Tim kami sedang mendalami awal indeksnya dari mana," imbuhnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencatat sudah ada 25 klaster penularan Covid-19 di sekolah akibat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Berdasarkan data survei dari laman sekolah.data.kemdikbud.go.id itu didapat dari total 902 sekolah di ibu kota yang sudah memulai PTM Terbatas.
Baca Juga: Kemendikbud Catat 25 Klaster Sekolah di DKI, Ratusan Guru dan Siswa Positif Covid Saat PTM
"Klaster pada PTM 2,77 persen, tidak ada klaster 97,23 persen (877 sekolah)," tulis laman tersebut.
Jumlah siswa yang tercatat positif Covid-19 adalah sebanyak 241 orang, dan guru atau tenaga pendidik yang positif Covid-19 sebanyak 227 orang.
Penularan paling banyak terjadi di Sekolah Dasar, dari total 2 SD saja tercatat 68 guru dan 61 siswa positif Covid-19.
Kemudian disusul Sekolah Menengah Atas dengan total 46 guru dan 64 siswa positif Covid-19 dari 4 klaster SMA.
Lalu, 17 siswa dan 38 guru positif Covid-19 dari 6 klaster SMP, 8 siswa dan 33 guru positif Covid-19 dari 5 klaster PAUD.
Sebanyak 58 siswa dan 23 guru positif Covid-19 dari 5 klaster SMK, serta 33 siswa dan 18 guru positif Covid-19 dari 2 klaster SLB.
Berita Terkait
-
Kemendikbud Catat 25 Klaster Sekolah di DKI, Ratusan Guru dan Siswa Positif Covid Saat PTM
-
Puluhan Siswa SMP di Purbalingga Positif COVID-19, Ganjar: Awasi Penerapan Prokes!
-
Satgas Covid-19 Minta Pemda Sigap Atasi Banyaknya Klaster Sekolah
-
Imbas PTM Terbatas: Sudah Ada 1.296 Klaster Sekolah, 11.615 Siswa Positif Covid-19
-
Antisipasi Klaster Sekolah, Harus Ada Testing di PTM, Ganjar: Random Test!
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Siswa Sekolah Rakyat Dibekali 6 Bahasa Asing
-
Sakit Pinggang Menyerang Anak Muda? Fisioterapis Beberkan Cara Ampuh Mengatasinya!
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Orang Toraja Jatuh Miskin Karena Pesta, PMTI: Kami Terluka
-
Kenapa Donald Trump Ancam Serang Nigeria Dengan Kekuatan Militer?
-
Dipimpin Brigjen Ade Safri, Bareskrim Polri Jual Beras SPHP demi Stabilitas Harga