SuaraJakarta.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencatat sudah ada 25 klaster COVID-19 di sekolah akibat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Berdasarkan data survei dari laman sekolah.data.kemdikbud.go.id, didapat ada total 902 sekolah di DKI Jakarta yang sudah memulai PTM terbatas.
Merespons temuan itu, LaporCovid-19 menilai masih ada kesenjangan terkait penerapan protokol kesehatan pada saat pelaksanaan PTM di Jakarta.
"Sejauh pengamatan kami adalah masih terjadi kesenjangan. Kesenjangan yang dimaksud adalah, ada sekolah yang sudah memiliki paradigma pandemi yang baik, sehingga pelaksanaan PTM juga ketat, sekalipun ini sifatnya kontradiktif ya," kata Divisi Riset dan Advokasi LaporCovid-19 Yemiko Happy saat dihubungi Suara.com, Kamis (23/9/2021).
"Maksud kami kalau misal ada sekolah yang punya paradigma pandemi yang baik, pasti juga pembelajaran jarak jauh. Kedua, sekolah yang tidak mampu menyesuaikan keadaan dengan pandemi, sehingga ya keputusan serba PTM," sambungnya menjelaskan.
Yemiko mengungkapkan, LaporCovid-19 sebenarnya sejak awal menolak pelaksanaan PTM kembali digelar. Ini mengingat kematangan pemerintah dalam menangani wabah yang masih perlu dievaluasi.
Sehingga menurut mereka untuk mengantisipasi klaster COVID-19, dengan tidak melaksanakan PTM.
"Jadi, ya antisipasi utama adalah tidak melakukan pembukaan sekolah. Sekalipun itu adalah keputusan dilematis," kata Yemiko.
Di samping itu, mengingat pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air hampir dua tahun, seharusnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melakukan pembaruan dalam proses pembelajaran jarak jauh.
Baca Juga: Kemendikbud Sebut Ada 8 Klaster Sekolah di Jakbar, Kasudin: Nanti Saya Cek
"Masak pemerintah dari awal pandemi tidak bisa melakukan digitalisasi pendidikan? Kita sudah cukup lama menghadapi pandemi, seharusnya Kementerian Pendidikan juga sudah menyiapkan beberapa rencana, tidak melakukan keputusan yang bersifat fatalistik, sekolah tatap muka," papar Yemiko.
Survei Kemendikbud Ristek menyebutkan ada 25 klaster COVID-19 PTM di DKI Jakarta. Dari beberapa wilayah itu Jakarta Barat menjadi penyumbang tertinggi, sebanyak 8 klaster.
Disusul Jakarta Timur 6 klaster, Jakarta Utara 5 klaster, Jakarta Selatan 5 klaster, Jakarta Pusat 1 klaster.
Berita Terkait
-
Kejagung Periksa SBY Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop di Lingkungan Kemendikbud Ristek
-
Kejagung Periksa 28 Saksi Kasus Korupsi di Kemendikbud Ristek, Belum Ada Nama Eks Menteri
-
Sinergi KKN Unila, UPTD Puskesmas Kalianda, dan PKK Cegah Stunting dan PTM
-
Diserang Ransomware, Layanan Beasiswa Kemendikbud Ristek di Pusat Data Nasional Akhirnya Pulih
-
5 Fakta Anita Jacoba Gah yang Gebrak Meja Saat Raker dengan Kemendikbud Ristek, Dua Kali Marahi Nadiem Makarim
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?