Rumah penyiksaan ini sebelumnya merupakan rumah milik Bambang Harjono yang sebelumnya berfungsi sebagai Sekolah Rakyat (sekarang sekolah SD). Namun karena Bambang adalah seorang simpatisan PKI, rumahnya pun diserahkan kepada PKI & digunakan oleh para pasukan PKI.
Di dalam rumah ini, dapat dilihat diorama penyiksaan di mana diorama ini menggambarkan penyiksaan para korban perwira TNI yang diculik masih dalam keadaan hidup. Mereka adalah Letjen TNI R. Soeprapto, Letjen TNI S. Parman, Mayjen TNI Sutoyo Siswomihardjo & Kapten Czi Pierre Andreas Tendean.
Diorama G30S PKI ini dibuat berdasarkan keterangan dari hasil cerita Berita Acara Pemeriksaan (BAP) para pelaku penyiksaan & pembunuhan dalam sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub), serta kesaksian dari Agen Polisi II Sukitman yang merupakan salah satu korban Selamat dari G30S PKI.
3. Pos Komando
Tidak jauh dari Rumah Penyiksaan, tempat berikutnya adalah sebuah rumah kecil yang dijadikan sebagai Pos Komando. Rumah ini sebelumnya adalah rumah milik seorang penduduk daerah Lubang Buaya yang bernama Sueb.
Pada waktu meletusnya G30S PKI tahun 1965, rumah ini dipakai oleh pimpinan gerakan yaitu Letkol Untung dalam rangka mempersiapkan penculikan terhadap tujuh Jendral TNI AD. Pos Komando ini masih dipertahankan keasliannya sampai isi rumahnya pun sebagian besar masih asli seperti meja, kursi, almari, tempat tidur, mesin jahit, bufet & balai (kamar depan).
4. Dapur Umum
Tidak jauh dari Pos Komando, terdapat sebuah rumah kecil yang merupakan Rumah Dapur Umum. Rumah ini oleh gerombolan PKI digunakan sebagai dapur umum bagi para anggota pasukan pembrontakan.
Sama seperti rumah Pos Komando, rumah ini juga dipertahankan keasliannya mulai dari bentuk dan isi rumahnya sampai beberapa perabotan yang ada didalamnya.
Baca Juga: 8 Aktor Terlibat Film G30S PKI: Umar Kayam hingga Wawan Wanisar
5. Mobil-Mobil Tua Peninggalan Pahlawan Revolusi
Tidak jauh dari Rumah Dapur Umum, terdapat sebuah truk besar dengan tulisan "PN. Artha Yasa". Truk model Dodge tahun 61 ini adalah replika kendaraan jemputan PN. Artha Yasa yang sekarang menjadi Divisi Cetak Uang Logam Perum Peruri yang dirampas oleh pemberontak G30S PKI di sekitar Jalan Iskandarsyah, daerah Blok M, kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Setelah dicuri, truk tersebut digunakan oleh para pemberontak untuk menculik dan mengangkut jenazah Mayjen D.I Panjaitan dari kediamannya menuju daerah Lubang Buaya, Jakarta timur.
Kemudian terdapat dua mobil tua. Mobil yang pertama adalah mobil dinas yang pernah digunakan Jenderal TNI Ahmad Yani sewaktu menjabat Menteri/Panglima Angkatan Darat (1962-1965).
Mobil kedua adalah sebuah Jip, mobil dinas milik Pangkostrad Mayjen TNI Soeharto. Mobil ini digunakan Soeharto dalam memimpin operasi penumpasan pemberontakan G30S PKI pada tahun 1965 di Jakarta.
Keluar dari Museum Paseban terdapat sebuah kendaraan militer yang bernama Panser Saraceen. Panser dengan tipe PCMK-2 buatan inggris ini adalah panser yang mengangkut jenazah para Pahlawan Revolusi dari Markas Besar Angkatan Darat ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Tag
Berita Terkait
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Potret Presiden Prabowo Pimpin Langsung Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
"Mundur Kebangetan!" Sejarawan Geram Pemerintah Paksakan Narasi Tunggal G30S/PKI
-
Prabowo Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Lanjut Tinjau Monumen Pancasila Sakti
-
Arsitektur Sunyi 'Kremlin', Ruang Siksa Rahasia Orba yang Sengaja Dilupakan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?