SuaraJakarta.id - Pihak pengelola limbah plastik di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akui salah lantaran membuang bekas limbah ke Sungai Cisadane hingga berwarna merah darah dan videonya viral di media sosial.
Pemilik pengelola limbah plastik, Komarudin mengaku, dirinya kecolongan lantaran pekerjanya membuang sembarangan pewarna dari plastik yang dicuci ke Sungai Cisadane.
"Itu kecolongan dicuci aja. Tapi kita sudah buktiin dan sudah coba, (warna merah) itu pewarna makanan," kata Komarudin ditemui di lapaknya, Senin (4/9/2021).
Komarudin menerangkan, dia sudah mengelola lapak limbah tersebut sejak 6 bulan lalu. Usahanya hanya mencuci limbah plastik. Jika sudah bersih akan dijual lagi ke pengolah plastik.
"Baru enam bulan operasi. Iya salah, sampai kayak gini ya memang kita yang salah. Tapi ini baru pertama kali dan itu kecolongan," terang Komar.
Komar mengaku, limbah plastik tersebut dia dapat dari para pengepul. Sementara plastik yang menyebabkan Sungai Cisadane tercemar merupakan bekas bungkus sosis yang didapat dari salah satu pabrik di Cikande, Kabupaten Serang.
"Pewarna makanan sosis dari Cikande, tapi saya nggak tahu-menahu karena plastiknya ini didaptkan dari pengepul, mereka yang keliling. Di sini hanya pencucian plastiknya saja," ungkapnya.
Pantauan SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi, sejumlah limbah plastik yang menjadi pembungkus pewarna sosis itu sebagian masih bertumpuk.
Sementara aktivitas pencucian plastik itu kini dihentikan lantaran dalam pemeriksaan dinas tekait hingga kepolisian.
Baca Juga: Heboh Sungai Cisadane Berwarna Merah, DLH Tangsel: Bukan Limbah Pabrik, Tapi...
Dari tempat pencucian plastik yang terdapat kotak besar itu, air limbah yang sudah dicuci kemudian dibuang ke sungai melalui peralon yang menjorok ke sungai.
Tempat pembuangan itu persis berada di tempat warga biasa memancing.
Tak heran, viralnya pencemaran Sungai Cisadane itu kali pertama ditemukan dan direkam video oleh warga yang tengah asyik memancing di sana. Video tersebut, lalu viral di media sosial sejak Sabtu (2/10/2021).
Kini, Komar hanya bisa pasrah. Dia mempersilakan jika pihak Pemerintah Kota Tangsel dan aparat penegak hukum menyegel tempat usahanya itu.
Tetapi jika ditutup, Komar meminta solusi untuk lima pekerjanya yang akan terkena dampak jika lapaknya ditutup atau disegel.
"Ya kita sih nggak tahu lanjut atau nggak. Harapannya dilihat dululah, dikonfirmasi apa yang jadi masalahnya. Buat pribadi saya nggak masalah, tapi kasihan buat yang kerja. Hari ini tutup nggak masalah, ada solusi gak buat yang kerja?" ungkapnya.
Berita Terkait
-
6 Film Indonesia Adaptasi Kisah Viral, Baby Udon Segera Dibuat
-
Warung di Bandung Gratiskan Mahasiswa yang Keluarganya Jadi Korban Banjir, Kalimatnya Bikin Terharu
-
No Viral No Justice: Ketika Kasus Bullying Baru Dipedulikan setelah Ramai
-
Taufiq LIDA Sentil Bupati di Aceh yang Nyerah Hadapi Bencana
-
Kesaksian Taufiq LIDA di Lokasi Bencana Aceh: Korban Lolos dari Maut, Kini Kelaparan
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
10 HP Murah untuk Hindari Android Kadaluarsa, Cocok buat Pengguna Budget 1-2 Jutaan
-
7 Sneakers Lokal yang Kerennya Setara Merek Internasional, Bikin Pede Melangkah Tanpa Mahal
-
10 Mobil Bekas untuk Keluarga Muda dengan 2 Anak di Harga Ramah Dompet, Nyaman untuk Liburan
-
10 Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga Muda: Jok Nyaman, Kabin Lega, Harga Bersahabat
-
Menggali Peluang Crypto: Edukasi Lintas Industri yang Kian Menguat