Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:17 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto saat dilantik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama enam Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Pemprov DKI di Balai Kota, Rabu (13/10/2021). [Instagram@dinaslhdki]
Gubernur Anies Baswedan saat grounbreaking ceremony pembangunan ITF Sunter. (Suara.com/Chyntia Sami B)

Pengerjaaan proyek ITF Sunter memang sudah menemui kendala seperti keluarnya perusahaan pembangkit listrik asal Finlandia, Fortum Power Heat and Oy dari proyek ini pada Juni lalu.

Penyebab keluarnya Fortum dari proyek ITF Sunter karena DKI tidak mendapat penjaminan dana dari pemerintah pusat. Imbasnya, Fortum enggan mengucurkan pinjaman dana sebesar US$240 atau sekitar Rp 3,42 triliun dari International Finance Corporation (IFC).

Sementara itu, tiga proyek ITF lainnya di wilayah Jakarta barat, wilayah timur, dan wilayah selatan juga masih dalam proses dan belum dibangun.

ITF Sunter dan wilayah barat digarap oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sementara, ITF wilayah timur dan selatan dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

Baca Juga: Anies Resmikan Pembangunan Kampung Susun Kunir di Jakarta Barat

Meski belum ada pengerjaan, Syaripudin yakin Pemprov memiliki anggaran untuk membangun ITF. Jakpro dan Sarana Jaya diyakininya akan mendapat mitra kerja sama dalam proyek ini.

"Anggaran cukup. Nanti dari pihak BUMD yang bekerja sama akan memilih penyedia yang akan melakukan pelaksanaan kegiatan mereka. Tentunya mereka sudah memilih mitra yang punya kemampuan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan teknologi yang dipersyaratkan dan segala macamnya," pungkasnya.

Load More