SuaraJakarta.id - Puluhan benda pusaka milik pendakwah Islam di Serpong, Tubagus Muhammad Atif, dicuci dan dibersihkan di Kampung Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (20/10/2021).
Diketahui, TB Atif merupakan anak keenam Raja Kesultanan Banten Sultan Ageng Tirtayasa. Beliau datang ke Cilenggang Serpong pada 1667 untuk berdakwah sekaligus melawan penjajah Belanda.
Di sana, beliau menikahi wanita setempat bernama Siti Almiah. Beliau kemudian wafat pada 1721 dan dimakamkan di Keramat Tajug. Tajug merupakan sebutan warga Serpong untuk surau atau musholla.
Ketua Yayasan Tubagus Atif, Tubagus Imamudin mengatakan, penyucian benda pusaka merupakan salah satu tradisi yang dilakoni para keturunan Tubagus Muhammad Atif sebagai upaya merawat benda-benda peninggalan leluhurnya.
Baca Juga: Polres Tangsel Tak Lanjutkan Proses Hukum Pelaku Pencabulan, Pengamat Hukum: Keliru!
"Terkait dengan penyucian benda pusaka dari putra Sultan Ageng Tirtayasa ini memang sudah dilakukan sudah lama, ratusan tahun, dalam rangka menjaga dan merawat warisan budaya," kata TB Imam Rabu (20/10/2021).
Imam mengaku sadar bahwa ritual tersebut kadang memicu perdebatan. Tetapi, pihaknya tak ambil pusing lantaran tujuannya untuk merawat tradisi peninggalan leluhur.
"Kami sebagai anak punya kewajiban. Walaupun banyak jadi perdebatan, tapi bagi kami ini sebagai wujud mempertahankan warisan budaya leluhur kami dan wadah silaturahmi," ungkapnya.
"Apalagi bulan ini merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang mana kami adalah bagian dari dzuriat dari Rasulullah SAW. Karena secara eksistensi, budaya, syiar sudah teruji dan terbukti. Mulai dari Sunan Gunung Jati, Sultan Maulana Hasanuddin Banten terakhir di Sultan Ageng Tirtayasa," tambah Imam.
Imam menerangkan, benda pusaka yang dicuci ada 27. Terdiri dari keris, tombak serta tempat penutup pusar TB Atif pemberian dari Sultan Ageng Tirtayasa, sewaktu TB Atief baru lahir.
Baca Juga: PPKM Level 2, Pemkot Tangsel Izinkan Tempat Karaoke dan Spa Beroperasi, Ini Syaratnya
Menurutnya, semula jumlah benda pusaka itu cukup banyak. Tetapi, seiring waktu berkurang lantaran dimiliki para keturunannya dan tak tahu lagi keberadaan benda pusaka tersebut ada di mana.
Berita Terkait
-
Dinilai Berbahaya, Eks Pegawai KPK Bongkar Dosa-dosa Lili Pintauli usai jadi Stafsus Walkot Tangsel
-
Kabid DLH Tangsel Nangis Kejer, Kejati Banten Kembali Tetapkan 1 Tersangka Korupsi Sampah
-
Nah Lho! Nangis Layaknya Anak Kecil, Kabid DLH Tangsel Mewek usai Ditahan Kasus Korupsi Sampah
-
Sejarah Penyaringan Air Masa Kesultanan Banten: Ada Pangindelan Abang, Putih dan Emas
-
Polres Tangsel Tangguhkan Penahanan Ibu Yani Usai Dua Anaknya Jual Ginjal di Bundaran HI
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Cepat Klaim! Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Ahad
-
Akhir Pekan Hoki, Link DANA Kaget Terbaru Siap Diburu, Jangan Sampai Kuota Habis
-
Bupati Dhito dan Gubernur DKI Jakarta Kerjasama untuk Menekan Kemiskinan
-
Pengacara Pelaku Pelecehan Layangkan Somasi, SMK Waskito Serahkan Proses Hukum ke Polisi
-
Jangan Telat! Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Momen Jumat Berkah