Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Sabtu, 23 Oktober 2021 | 13:53 WIB
Kawasan Jalan Angkasa Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menjadi TKP tewasnya karyawati Basarnas berinisial MN (21) dikenal rawan kriminal, Sabtu (23/10/2021). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

SuaraJakarta.id - Tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya karyawati Badan SAR Nasional (Basarnas) berinisial MN (22) di Jalan Angkasa Raya Kemayoran, Jakarta Pusat, dikenal rawan kriminal.

Hal itu diungkapkan Sutarjo (52) seorang pedagang setempat. Ia mengatakan pada malam hingga menjelang subuh, Jalan Angkasa Kemayoran memang sepi. Terlebih adanya penerapan PPKM beberapa waktu lalu.

"Kalau dibilang rawan, ya rawan. Kalau malam katanya sih di atas jam sembilan itu sudah sepi. Sudah enggak kayak sebelum (pandemi) COVID-19," kata Sutarjo saat ditemui wartawan di lokasi, Sabtu (23/10/2021).

Sutarjo mengatakan bahwa ia pernah jadi korban penjambretan di sekitar TKP karyawati Basarnas tewas tersebut, sekira tahun 2012 silam.

Baca Juga: Karyawati Tewas Dibacok Komplotan Perampok Jalanan, Kabasarnas Minta Pelaku Ditangkap

"Saya juga pernah kena jambret lagi sama anak, jam 2 siang pas tahun 2012," ujarnya.

Saat ditanya mengenai peristiwa nahas yang menimpa karyawati Basarnas tersebut, Sutarjo mengaku tidak berada di lokasi.

Sebab dirinya hanya berjualan sampai sore hari. Sehingga tidak mengetahui secara persis kronologinya.

"Kurang tahu juga. Saya dengar-dengar sekitar jam tiga. Sudah itu aja," ujarnya.

Sementara itu salah warga lainnya yang tidak mau disebut namanya juga mengakui kawasan Jalan Angkasa Kemayoran tergolong rawan kriminal. Khususnya pada malam hari.

Baca Juga: Staf Basarnas Roboh di Tangan Penjahat: Apa yang Terjadi di TKP Dini Hari Itu?

Namun untuk kasus kriminal yang sampai menelan korban jiwa di kawasan itu, kasus ini baru yang pertama kali terjadi.

"Saya sudah dagang di sini sejak 2015. Kalau kriminal jambret dan sebagainya cukup sering. Tapi sampai meninggal ini baru pertama kali," ucapnya.

Kawasan Jalan Angkasa Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menjadi TKP tewasnya karyawati Basarnas berinisial MN (21) dikenal rawan kriminal, Sabtu (23/10/2021). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

Sebelumnya, MN meninggal dunia usai diserang empat pria yang tidak dikenal saat sedang menunggu ojek online (ojol) bersama seorang temannya. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (22/10/2021) dini hari sekitar pukul 2.30 WIB.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Pusat (Kasubag Humas) AKP Sam Suharto ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

“Itu benar kejadiannya, sekarang lagi diselidiki ya sama Polsek Kemayoran,” ujarnya Jumat (22/10/2021).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, peristiwa itu berawal saat korban dan temannya seorang pria berinisial AB (25), sedang menunggu pesanan ojol.

Namun, secara tiba-tiba datang empat orang pria mengendarai dua sepeda motor sambil membawa sejumlah senjata tajam. Kemudian dua orang di antaranya turun menghampiri AB dan korban.

“Dua orang turun sambil menenteng senjata tajam, sambil berkata dengan saksi (AB), mengatakan, kamu (AB) telah memukul adik (pelaku) saya,” jelas Sam.

TKP tewasnya karyawati Basarnas berinisial MN (21) diduga jadi korban begal di Jalan Angkasa Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2021). [Dok. Raihan Hanani]

Tidak diketahui secara pasti, peristiwa pembacokan terjadi hingga mengenai MN. Dia mendapatkan luka di lengan kiri dan di bawah ketiak hingga tembus ke bagian paru-paru.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hermina untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawanya tidak tertolong.

Di samping itu, selain melakukan pembacokan, para pelaku juga mengambil HP korban. Hingga kini kasus ini masih terus didalami pihak kepolisian.

Load More