Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Minggu, 24 Oktober 2021 | 08:10 WIB
Menilik Tugu Pahlawan Seribu, Simbol Perjuangan Rakyat Serpong, Sempat Tak Terurus
Tugu Pahlawan Seribu, saksi bisu perjuangan rakyat Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengusir penjajah Belanda. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Akibatnya, beberapa hari kemudian dirinya dipanggil oleh pihak Koramil untuk menerangkan secara jelas soal perkara tugu kumuh akibat keberadaan warung-warung liar.

"Setelah itu, dalam waktu seminggu warung-warung liar yang menghimpit tugu dibenahi, diratakan dan dibangun lagi akhirnya sampai sekarang bagus," katanya.

Sejarawan Tangsel TB Sos Rendra saat ditemui SuaraJakarta.id beberapa waktu lalu. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]
Sejarawan Tangsel TB Sos Rendra saat ditemui SuaraJakarta.id beberapa waktu lalu. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

Dia menuturkan, Tugu Pahlawan Seribu dibangun pada 27 Desember 1949 untuk mengenang sejarah berdarah di Serpong. Tugu tersebut menjadi tanda pengingat gugurnya KH Ibrahim dan pasukannya diberondong pasukan NICA.

TB Sos mengisahkan, pemberontakan itu salah satunya digagas oleh Kepala Desa Serpong Muhamad Yusuf. Untuk mengusir pasukan NICA, Yusuf meminta bantuan ke salah satu kiai di Rangkasbitung, Lebak.

Baca Juga: Pengiriman Sampah Tangsel ke Serang Diprotes Warga, Begini Kata Benyamin

Yusuf meminta pimpinan Pesantren Cibereum Rangkasbitung KH Ibrahim untuk membantu mengusir NICA. Permintaan itu pun disetujui.

Alhasil, KH Ibrahim membawa ratusan santri dan warga untuk bergegas membantu perlawanan penjajah Belanda di Serpong.

"Ratusan orang dari Rangkasbitung ikut berangkat untuk mengusir NICA di PTP Serpong," ungkapnya.

KH Ibrahim dan ratusan pasukannya ke Serpong dengan berjalan kaki. Sepanjang jalan, mereka berzikir melantunkan kalimat tahlil. Menggema dan semakin memantik pasukannya untuk berjihad melawan penjajah.

Sebelum sampai di Serpong, KH Ibrahim singgah di Kademangan, Setu, untuk mengatur strategi bersama dengan Kepala Desa Serpong Muhamad Yusuf.

Baca Juga: Wawancara Kepala MAN IC Serpong yang Dinobatkan Jadi Sekolah Terbaik se-Indonesia

Strategi disepakati. Penyerangan terhada pasukan NICA dibagi menjadi dua pasukan. Lalu dibagi ke dua titik depan dan belakang PTPN.

Load More