Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 28 Oktober 2021 | 13:45 WIB
Ilustrasi Kantin Sekolah.

"Walapun sudah lama melaksanakan PTM terbatas, tapi Disdikbud Tangsel tetap mendorong agar membawa makanan dan minuman dari rumah agar tak perlu ke kantin," ungkapnya.

Evaluasi PTM Terbatas

Sementara itu, pihaknya kini tengah melakukan proses evaluasi pelaksanaan PTM terbatas adaptasi baru yang sudah dilakukan sejak 6 September 2021.

Hasil evaluasi itu akan diumumkan setelah pelaksanaan PTM terbatas sampai 2 bulan pada 6 November mendatang.

Baca Juga: Halaman dan Gerbang Tertutup Sampah Dari Tangsel, Kelurahan Cilowong Ditutup

"Kemungkinan, akan ada penambahan jumlah sekolah yang melaksanakan PTM. Karena sekolah yang tadinya belum siap, mungkin sudah mempersiapkan matang agar dapat melaksanakan PTM terbatas di sekolah," pungkas Taryono.

Dilarang Buka Kantin Sekolah

Sebelumnya, Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani menegaskan pihaknya tetap melarang kantin sekolah untuk buka kembali, meski saat ini Banten masuk dalam zona kuning atau risiko rendah penyebaran Covid-19.

"Belum, belum. Sampai saat ini sama awal PTM (pembelajaran tatap muka, red) terbatas masih serba terbatas. Terbatas siswanya, terbatas durasinya, terbatas mata pelajaranya termasuk kantin tidak diperkenankan (buka)," tegas Tabrani, Rabu (27/10/2021), dikutip dari Bantennews.co.id—jejaring Suara.com.

Tabrani menilai, jika kantin sekolah dibuka kembali sangat berisiko terjadi penyebaran COVID-19.

Baca Juga: 2 Bulan PTM Terbatas, Belasan Warga Sekolah di Tangsel Terpapar COVID-19

"Entar kalau di kantin kongkow bareng. Kalau kantin dibuka (para siswa) makan tempe goreng bareng, pakai cabai, kepedasan nafasnya di hohoin ke temannya. Kalau terpapar gimana coba? Jangan dulu (dibuka),” katanya.

Load More