SuaraJakarta.id - Guna mengantisipasi dampak banjir, pemadaman listrik akan dilakukan pada enam RT di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Hal itu dilakukan bila ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Ketua RW 04, Irwan Kurniadi mengatakan bahwa dari enam RT yang terdampak di wilayahnya, ketinggian air telah mencapai satu meter hingga pukul 19.31 WIB. Namun sampai saat ini belum dilakukan pemadaman listrik.
"Listrik belum dipadamkam, karena berdasarkan antisipasi kalau sudah mencapai 1,5 meter baru kami matikan," kata Irwan kepada Suara.com, Senin (1/11/2021).
Adapun enam wilayah di RW 04 yang terdampak yakni RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, dan RT 7. Dia menuturkan, pada pukul 16.00 WiB sore ketinggian air masih sekitar 50 centimeter, namun perlahan naik hingga mencapai 1 meter.
Akibatnya, sekitar 100 orang telah mengungsi ke Universitas Borobudur yang berada tidak jauh dari lokasi banjir.
Guna mengantisipasi dampak yang lebih serius saat ini telah ada sejumlah petugas yang berjaga. Di antaranya dari Dinas Sumber Daya Air, PPSU, Pemadam Kebakaran serta aparat Kepolisian dan TNI.
"Kami sedang mengantisipasi dan bersiap-siap untuk seluruh tim untuk kami mengevakuasi kalau ada permintaan dari warga," ujar Irwan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta menyampaikan cuaca ekstrem berlangsung mulai 31 Oktober hingga 6 November 2021 mendatang. Jakarta diprediksi akan diguyur hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Melalui akun twitter @BPBDJakarta, BPBD DKI Jakarta menyebutkan kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas, diprediksi aktifnya fenomena MJO, aktifnya Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin.
Baca Juga: Jakarta Diguyur Hujan Deras, 13 RT di Jakarta Timur Kebanjiran
"Hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan," tulis BPBD DKI, Senin (1/11).
Karena itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir serta angin kencang. Bahkan hujan es yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
"Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tuturnya.
BPBD DKI pun meminta kepada warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan, salah satunya dengan membaca buku saku Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat melalui tautan httpz/ltiny.cc/bukusakusiagabanjir.
"Harap melapor ke jika menemukan potensi genangan banjir melalui JAKI dan petabencana.id," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Rekomendasi 3 AC Split 2 PK Untuk Cuaca Panas, Paling Dingin, Hemat Listrik, dan Awet
-
DANA Kaget Rp215 Ribu Menantimu Hari Ini Klaim Sekarang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Mahfud MD: Soeharto Memenuhi Syarat Pahlawan Nasional, Tapi...
-
Atap Lapangan Padel & Tenis di Jakarta Ambruk Diterjang Angin Kencang
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN