Tak hanya itu, Aria Wangsakara juga merupakan seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Tangerang. Salah satu masjid peninggalannya berada di Lengkong Ulama, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dekat dengan pemakamannya.
Keturunan Raja
Aria Wangsakara merupakan keturunan Raja Sumedang Larang Sultan Syarif Abdulrohman, lalu menikah sekaligus menetap dengan istrinya Nyi Mas Nurmala, seorang anak Bupati Karawang Singaprabangsa.
Keduanya, kemudian memiliki pengikut sekira 500 orang yang menjadi cikal bakal warga di Lengkong Ulama saat ini.
Tonggak awal penyebaran Islam di wilayah itu dengan dibangunnya Masjid Jami Al-Muttaqin. Saat pertama kali dibangun, bangunan masjid masih sederhana. Bangunannya didominasi kayu, atapnya menggunakan genteng dan sebagian temboknya hanya memakai bilik anyaman bambu.
Ketua DKM Masjid Jami Al-Muttaqin, H Ahmad Basri mengatakan, masjid tersebut dibangun oleh Raden Aria Wangsakara untuk menyebarkan agama Islam dan mengusir penjajah.
"Masjid ini pertama kali dibangun oleh Raden Aria Wangsakara. Selain jadi tempat persembunyian, juga menjadi tempat penyebaran agama Islam," katanya bercerita.
Masjid tersebut, kata dia, memiliki luas lahan 515 meter dengan luas bangunan 300 meter. Masjid itu pun menjadi saksi perjuangan Raden Aria Wangsakara memimpin pasukan mewakili Kesultanan Banten melakukan perlawanan perebutan wilayah di Tangerang terhadap VOC Belanda.
Dengan semangat perjuangan selama tujuh bulan berturut-turut, perjuangan berhasil dan memukul mundur VOC Belanda.
Baca Juga: Profil Sultan Iskandar Muda, Pahlawan Nasional Berjasa Menyatukan Tanah Melayu
"Berkat perjuangan beliau mempertahankan wilayah dan menyebarkan agama Islam di sini, akhirnya dulu di kenal sebagai daerah santri. Tapi sekarang udah sedikit pesantrennya," ungkap Basri.
Kakek 71 tahun itu menuturkan, masjid tersebut pernah terancam rata oleh pembangunan yang dilakukan pengembang.
Beruntungnya, rencana itu gagal lantaran wilayah itu dijadikan cagar budaya berupa taman makam pahlawan yang merupakan makam dari Raden Aria Wangsakara. Serta para keluarga dan kiai lainnya yang berdakwah di Pagedangan.
Kebal Peluru
Basri menuturkan, Raden Aria Wangsakara wafat pada 1681 di usia sekitar 66 tahun. Setelah itu, sejumlah tokoh ulama berdatangan untuk melanjutkan menyebarkan agama Islam di Lengkong Kiyai.
Sejumlah tokoh yang dia ingat yakni Syeikh Mustaqim, Mohammad Natsir, dam Syeikh Azhari. Salah satu diantaranya bahkan sempat berperang melawan VOC Belanda hingga ditembaki. Tetapi, pelurunya tak tembus.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
DJ Panda Dipanggil Polisi! Erika Carlina Ungkap Ancaman Mengerikan di Grup WA
-
Bupati Kediri Pastikan Pekerjaan Pembangunan Pasar dan Stadion Tetap Berjalan
-
DANA Kaget Rp109 Ribu: Rebutan Saldo Gratis, Ini Trik Klaimnya 3 Link Aktif
-
KPK Dalami Keterlibatan 13 Asosiasi dan 400 Biro Haji dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW