Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 23 November 2021 | 19:04 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr Allin Hendallin Mahdaniar saat pertemuan di Ruang Blandongan Puspemkot Tangsel, Senin (1/11/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Warga sekolah positif COVID-19 usai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertambah lagi.

Kini, tercatat ada 86 orang yang positif COVID-19. Lima diantaranya masih menjalani isolasi mandiri.

Data tersebut berdasarkan hasil testing dan tracing Dinas Kesehatan Tangsel melakukan tes PCR kepada siswa di sejumlah sekolah secara acak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr Allin Hendallin Mahdaniar membenarkan bertambahnya jumlah warga sekolah postif COVID-19.

Baca Juga: Ribuan Lansia di Banda Aceh Telah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua

"Jumlah 79 itu angka lama, sekarang sudah 86 orang warga sekolah yang terpapar positif COVID-19. 81 orang udah sembuh, ada lima lagi yang masih isoman," kata Allin kepada SuaraJakarta.id, Selasa (23/11/2021).

Allin menerangkan, data tersebut merupakan hasil sampling random yang dilakukan sejak 28 September-21 November 2021.

"Jadi total keseluruhan yang terpapar ada 86 orang. Tanggal 21 November itu masih ada 30 sample di Labkesda tapi hasilnya sudah keluar dan negatif semua," terang Allin.

Meski jumlah yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah, Allin meminta orang tua dan siswa agar tidak takut bahkan hingga paranoid.

Pasalnya, jumlah tersebut dianggap masih aman. Karena masih jauh dari batas positivity rate PTM yang ditentukan yakni 1 persen.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 Perkantoran di Duri Bengkalis, 33 Orang Positif

"Sampai saat ini, positivity rate PTM ini dengan jumlah sample yang diperiksa masih aman. Masih di 0,7 belum sampai 1 persen, relatif masih aman. Jadi tidak perlu takut dan jadi parno," ungkap Allin.

Allin meminta, dengan bertambahnya jumlah orang yang terpapar usai melaksanakan PTM, maka penerapan protokol kesehatan COVID-19 di sekolah harus dievaluasi.

"Ada yang positif tutup, desinfeksi, evaluasi prokes. Bagaimana prokesnya harus konsisten dan pelacakan kontak eratnya harus dilakukan. Tracing ini harus dijadikan agenda rutin kami dengan Dindik. Jadi saya harap dari sekolah mohon kerjasama karena ini jadi agenda rutin keamanan proses PTM," paparnya.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Tangsel telah melakukan screening pada pelaksanaan PTM di 564 sekolah. Di antaranya 7 PAUD, 8 TK, 259 SD, 124 SMP, 87 SMA dan 3 pesantren.

Total sample yang telah dilakukan tes PCR yakni 12.302 orang. Yakni menyasar 4.636 guru, 7.306 siswa dan 360 warga sekolah lainnya.

Meski begitu, Allin mengaku, saat ini masih ada siswa yang menolak untuk dilakukan tes PCR.

"Kami ngider ke semua sekolah. Misalnya dari 10 murid yang dijadikan sampling satu yang menolak mah wajar lah. Kita juga nggak bisa maksa, kalau kayak gitu kita cari sampel lain untuk memenuhi target sampling 10 persen dari murid yang melaksanakan PTM," pungkas Kadinkes Tangsel.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More