Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 25 November 2021 | 22:13 WIB
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjenguk Kabag Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali yang menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, akibat dikeroyok oknum ormas PP (Pemuda Pancasila) dalam demo anarkis, Kamis (25/11/2021). [Ist]

SuaraJakarta.id - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjenguk Kabag Operasional Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/11/2021).

Diketahui, AKBP Dermawan dianiaya ormas PP (Pemuda Pancasila) dalam demo anarkis di depan Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis siang.

Sambodo mengatakan, akibat penganiayaan itu, Dermawan menderita luka berat dan dirawat intensif di RS Polri.

Berdasarkan pemeriksaan tim dokter, kata Sambodo, Dermawan mengalami luka salah satunya di bagian kepala. Luka di kepala itu diduga akibat terkena benda tumpul.

Baca Juga: Kronologi AKBP Dermawan Dikeroyok Massa PP Dalam Demo Anarkis di Gedung DPR

"Ada juga luka robek di perut dan terjadi penurunan tingkat kesadaran," kata Sambodo, dikutip dari Antara.

Sambodo mengatakan, belum bisa dipastikan penyebab luka robek pada perut Dermawan. Apakah akibat senjata tajam atau bukan. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter.

Kondisi Dermawan sendiri dalam keadaan stabil dan dalam penanganan medis tim dokter RS Polri Kramat Jati.

"Kita masih menunggu hasil visum dari dokter. Sudah dalam perawatan dan terus kita periksa dan CT scan segala macamnya," ungkap Sambodo.

Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali melarikan diri dari amukan ormas PP di luar gedung DPR RI. (Tangkapan layar/ist)

Sambodo menyesalkan adanya pengeroyokan oleh oknum PP terhadap anggotanya.

Baca Juga: 15 Anggota Ormas Pemuda Pancasila Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

"Terbukti tadi setelah diadakan pemeriksaan dan penggeledahan dan penangkapan ada senjata tajam, tongkat golf dan segala macam," kata Sambodo.

"Itu bukan alat untuk unjuk rasa. Kan ini lucu. Ini mau unjuk rasa apa mau perang," pungkasnya.

Load More