Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 26 November 2021 | 16:07 WIB
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie usai paripurna HUT ke-13 Tangsel di kantor DPRD Tangsel, Jumat (26/11/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Kota Tangerang Selatan tepat berusia 13 tahun pada hari ini, Jumat (26/11/2021). Di usia yang sudah lebih dari satu dekade, sejumlah persoalan pun masih menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan.

Salah satunya soal kemiskinan yang meningkat di tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam paripurna HUT ke-13 Tangsel di gedung DPRD Tangsel, Jumat (26/11/2021).

Benyamin mengungkapkan, angka kemiskinan di Tangsel meningkat 1,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kekinian angka kemiskinan di Tangsel mencapai 2,9 persen.

"Tingkat kemiskinan di Kota Tangerang Selatan tahun ini alami kenaikan sebesar 2,9 persen dari semula 1,68 persen," kata Benyamin, Jumat (26/11/2021).

Baca Juga: Angka Pengangguran di Banyuwangi Meroket Lima Tahun Ini, Mencapai 49 Ribu

Selain kemiskinan, Benyamin juga menyebut, jumlah pengangguran di Tangsel ikut naik seiring tingginya angka pertumbuhan penduduk di Kota Tangerang Selatan.

"Masih ada pengangguran walaupun masih di bawah di Banten, tapi masih lebih tinggi jika di tingkat nasional," ungkapnya.

Menurutnya, ada sejumlah indikator yang membuat angka kemiskinan dan pengangguran di Tangsel naik. Salah satu yang paling terasa yakni hantaman pandemi COVID-19.

"Karena faktor pandemi, ada indikator-indikator lain juga seperti ekonomi tidak bergerak dan mengalami sumbatan dan akhirnya meningkatkan kemiskinan dan pengangguran," ungkap Benyamin.

Untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan pengangguran, Benyamin mengklaim pihaknya bakal berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Kutim Meningkat 0,07 Persen, Karena Apa?

"Kita membuka peluang ekonomi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sektor UMKM akan kita hidupkan sebagai dukungan sektor perdagangan dan jasa akan kita tingkatkan ke depan. Melalui stimulan, pelatihan, bukan saja modal tapi juga permesinan termasuk juga menciptakan pasarnya. Kita memperbaiki pasar termasuk digital marketing," bebernya.

Persoalan Banjir

Selain itu, Benyamin juga mengakui adanya persoalan lain yang masih menjadi PR di HUT Tangsel ke-13. Yakni persoalan banjir. Salah satunya banjir di Pondok Maharta, Pondok Aren.

"Kita sedang berkonsentrasi mengatasi banjir. Ada 11 titik yang sedang fokus ditangani terutama di sejumlah kecamatan utama, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Serpong dan Serpong Utara. Dengan memperbaiki saluran drainase," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More