SuaraJakarta.id - Sebanyak 44 persen warga DKI Jakarta sudah terbentuk imunitas. Pasalnya, mayoritas warga pernah terpapar COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, angka tersebut berdasar hasil survei serologi.
Survei tersebut dirilis pada Maret 2021 dengan periode pengambilan sampel pada Desember 2020 hingga Januari 2021.
Menurut Widyastuti, data tersebut kemudian diolah dan dipublikasi pada Maret 2021. Kesimpulannya, 44 persen warga Jakarta sudah terbentuk imunitas.
"Padahal, waktu data itu dihimpun, warga belum divaksin. Artinya, warga DKI Jakarta sudah terbentuk kekebalan secara alami karena terinfeksi," katanya.
Widyastuti menjelaskan, angka kekebalan kelompok saat ini semakin besar dengan adanya program vaksinasi COVID-19.
Di mana capaian vaksinasi di Jakarta untuk dosis pertama sebesar 11.079.640 orang, dengan proporsi 67 persen warga ber-KTP DKI Jakarta dan 33 persen warga non-KTP DKI.
Kemudian, untuk dosis kedua sebanyak 8.944.272 orang dengan proporsi 70 persen warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga non-KTP DKI.
"Sekarang mendapatkan vaksin lagi dengan cakupan bagus sehingga warga DKI relatif sudah banyak yang mendapatkan dua dosis, kekebalan alami melalui terinfeksi plus mendapatkan dari vaksinasi," ujarnya.
Baca Juga: Tertangkap, 4 Pelaku Sindikat Aceh Hendak Diedarkan 224 Kilogram Ganja ke Jakarta
Widyastuti berharap, terbentuknya kekebalan kelompok dapat mengurangi risiko warga terpapar COVID-19 dengan gejala berat hingga meninggal dunia.
"Sebagian besar warga yang meninggal dunia, karena terpapar dengan gejala berat dan belum mendapatkan suntikan vaksin. Faktor lainnya karena komorbid," katanya.
Widyastuti mengingatkan, warga yang hanya menerima vaksin dosis pertama juga masih berpotensi terpapar COVID-19. Sehingga hal ini menjadi pesan bahwa belum semua terlindungi 100 persen.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengklaim situasi COVID-19 di Jakarta sudah terkendali dan sudah ada kekebalan kolektif di Jakarta.
"Situasi di Jakarta secara umum terkendali, karena masyarakat yang terekspos dengan virus SARS-CoV 2, persentase sudah tinggi. Warga yang divaksinasi persentasenya juga sudah tinggi. Jadi secara kolektif sudah ada kekebalan di masyarakat di Jakarta," kata Anies, Kamis (25/11).
Namun, Anies juga menyoroti penerapan protokol kesehatan COVID-19 di masyarakat saat ini makin longgar serta screening dengan aplikasi PeduliLindungi mulai diabaikan.
Berita Terkait
-
6 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Setiap Hari
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
10 Mobil Bekas untuk Mengatasi Rasa Bosan Berkendara bagi yang Suka Ngebut
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh
-
Ahli NHM Paparkan Teknologi Eksplorasi Emas Modern kepada Civitas Akademika ITS
-
Pramono Anung Ungkap Destinasi Baru Wisatawan Datang ke Jakarta
-
7 Mobil Bekas untuk Mengatasi Kelelahan Berkendara bagi Orang Tua dan Pensiunan