Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 06 Desember 2021 | 16:26 WIB
Direktur Utama TransJakarta, Mochammad Yana Aditya dan Adi Kurnia Setiadi dari Fraksi Gerindra berseteru dalam rapat Komisi B DPRD DKI terkait tudingan direksi Transjakarta yang pernah melakukan rapat sambil menonton belly dance dan striptis, Senin (6/12/2021). [Suara.com/Fakhri]

SuaraJakarta.id - Dalam rapat Komisi B DPRD DKI bersama PT TransJakarta mencuat isu mengenai direksi yang pernah melakukan rapat sambil menonton tari perut atau belly dance dan striptis. Hal ini diungkap oleh Adi Kurnia Setiadi dari Fraksi Gerindra.

Direktur Utama TransJakarta, Mochammad Yana Aditya yang mendengar hal itu langsung meminta buktinya kepada Adi. Ia mengaku ingin segera menyelesaikan masalah ini.

"Mohon izin, saya sebagai warga negara kepada wakil rakyat untuk menanyakan, mohon maaf ini siapa (rapat sambil nonton belly dance)? Kalau misalkan ini melanggar biar kita selesaikan saja," kata Yana di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021).

Adi dan Yana pun sempat terlibat perdebatan. Yana dalam rapat itu menyatakan mengganti statusnya sebagai warga negara dan ingin Adi selaku wakil rakyat memberikan bukti rapat tersebut.

Baca Juga: Rapat Kerja, DPRD Singgung Dirut TJ: Saya Tidak Mau Tukang Ikan Bicara Transportasi

"Begini saudara direktur," kata Adi.

"Enggak saya warga negara," jawab Yana menimpali.

Adi pun meminta agar Yana tidak mengambil perkataannya yang mengaku punya video direksi TransJakarta menonton belly dance sambil rapat. Dia juga menyatakan Yana yang baru menjabat sebulan sebagai Dirut itu tidak termasuk dalam orang yang menonton striptis.

"Anda gak usah baper, saya tidak bicara tentang anda. Saya praktisi hukum, saya tidak bicara tentang anda. Ini urusan organisasi jangan dibawa ke hati. Ini urusan mulut sampai ke leher saja, nggak usah baper dan ngambekkan," tutur Adi.

Adi juga menyebut tujuannya menyinggung soal rapat tersebut karena ingin mengkritisi rekrutmen yang dilakukan Transjakarta. Direksi diminta fokus bekerja memperbaiki BUMD itu karena ia pun memiliki senjata untuk menjatuhkan citra direksi.

Baca Juga: Ida F-PDIP: Normalisasi Sungai Paling Efektif Kendalikan Banjir, di Pesisir Utara Tanggul

"Kalau anda tidak merasa anda tidak usah protes. Saya bicara segala sesuatu itu tak mungkin tanpa bukti, saya mantan pengacara," ucapnya.

Yana masih tak terima. Ia meminta Adi segera menunjukan kepadanya video yang dimaksud.

"Pimpinan mohon izin, saya warga negara, saya ingin mengetahui video itu ada atau tidak?" jelas Yana.

"Kalau anda warga negara, suara tuhan suara rakyat, suara rakyat suara dewan. Anda rakyat kan? Saya wakil rakyat," jawab Adi.

Adi masih bersikeras tak mau menunjukan video yang dimaksud. Akhirnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta menengahinya dan meminta masalah ini diselesaikan secara internal.

"Silahkan nanti itu urusan internal pak," pungkasnya.

Load More