SuaraJakarta.id - Seorang pejalan kaki berinisial RH tewas ditabrak bus TransJakarta di Jalan Raya Taman Marga Satwa Raya Gotong, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Senin (6/12/2021) malam sekitar pukul 21.50 WIB.
Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono mengatakan, kendaraan bus TransJakarta itu bernomor polisi B 7107 PGA atas nama PT Steady Safe.
Argo menerangkan, bus TransJakarta itu mengalami kerusakan pada bodi bagian depan kanan pecah. Insiden itu bermula saat sopir berinisial YK melaju dari arah selatan menuju arah utara di Jalan Taman Marga Satwa Raya setelah Halte Busway SMK 57.
Diduga YK tidak melihat korban RH yang akan menyeberang dari timur menuju ke barat.
Baca Juga: Sopir Bus Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, TransJakarta Salahkan Lampu Jalan
Argo menuturkan peristiwa itu diduga karena kurangnya lampu penerangan, dan cuaca gerimis pandangan terbatas.
"Keduanya kurang hati-hati," ujar Argo.
Hal senada juga disampaikan Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta Angelina Betris. Ia mengatakan kecelakaan TransJakarta itu disebabkan oleh lampu jalan yang penerangannya minim di kawasan tersebut.
"Buruknya penerangan jalan di lokasi tersebut menjadi salah satu faktor atas kecelakaan," ujar Betris kepada wartawan.
Betris menjelaskan kronologi TransJakarta tabrak pejalan kaki hingga tewas tersebut. Saat itu, mendadak ada seorang pejalan kaki yang tiba-tiba menyebrang lewat jalur Transjakarta atau busway.
Baca Juga: Video Direksi TransJakarta Diduga Rapat Sambil Nonton Tari Perut, Ikut Joget hingga Ketawa
Buruknya penerangan di lokasi membuat sopir telah menyadarinya. Akhirnya, RH langsung tertabrak bus dan tewas di tempat.
"Pejalan kaki menyeberang secara tiba-tiba melalui sela-sela pagar pembatas ketika bus melintas di jalur Transjakarta setelah halte SMK 57," kata Betris.
Betris menyayangkan sikap pejalan kaki yang lebih memilih untuk menerobos celah pagar demi menyebrang jalan.
Padahal, tak jauh dari lokasi ada jembatan penyeberangan orang (JPO) yang lebih aman.
Karena itu, ia pun menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga untuk menyediakan fasilitas yang lebih layak di lokasi.
Misalnya, seperti lampu penerangan, pita penggaduh untuk mengurangi kecepatan, dan juga menyediakan penyeberangan yang lebih aman.
"Kami juga langsung melakukan investigasi terhadap seluruh jalur untuk mengidentifikasi potensi-potensi hazard yang ada pada koridor bus Transjakarta," pungkasnya.
Berita Terkait
-
DPRD Minta Direksi TransJakarta Dicopot, Wagub DKI: Nanti Kami Evaluasi
-
Fatique Management, Rekomendasi Polda Metro Jaya Bagi Pramudi Transjakarta
-
Kecelakaan Beruntun, Operasi 229 Unit Bus Transjakarta Dihentikan
-
Sopir Transjakarta Diminta Rutin Gelar Cek Kesehatan Mental
-
Dishub DKI: Tahun Ini TransJakarta Alami 275 Kecelakaan, 20 Persen Kelalaian Sopir
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
12 Tips Jitu Hari Pertama Kerja Usai Libur Panjang
-
Jakarta Utara Terancam Tenggelam? Tanggul Raksasa Dibangun, Ini Kata Wagub
-
10 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Setelah Banyak Makan Daging Kurban
-
7 Saldo DANA Gratis Hari Ini, Klaim Sekarang Auto Cuan!
-
4 Remaja Bersenjata Tajam Ditangkap di Menteng Jakarta Pusat