Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Muhammad Yasir
Rabu, 15 Desember 2021 | 17:21 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan (Suara.com/Yasir)

"Terus aduan terbarunya, mahasiswi bimbingannya kalau mau diloloskan itu harus mau oral seks. Itu disampaikan saat bimbingan," ujar Aprilia.

Tak hanya itu ada juga mahasiswi yang mengaku pernah diminta cium oleh DA. "Terus dosen DA ini diduga juga meminta cium, kalau misalnya mau dipermudah urusan kuliah itu," ungkap Aprilia.

Aprilia pun menilai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan DA, memanfaatkan posisinya sebagai dosen atau ada relasi kuasa.

"Memang kami juga banyak sekali aduan kalau mahasiswi-mahasiswi yang korban ini, sengaja tidak diluluskan atau bahkan nilainya sengaja dikecilkan," tutur Aprilia.

Baca Juga: Begini Saat Bocah Korban Pelecehan Seksual di Malang Ketemu Pelaku Secara Virtual

"Alasannya ya karena dosen DA ini ditolak sama mahasiswi-mahasiswi itu, kayak sakit hati gitu alasannya. Dan ada juga alasan lain, sengaja enggak diluluskan supaya bisa lihat mahasiswi ini lebih lama lagi," sambungnya.

Viral

Dosen UNJ berinisial DA viral usai diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswi bimbingannya.
Pelecehan seksual tersebut awalnya diduga berupa pesan bernada sexting atau pesan rayuan.

Tangkapan layar percakapan diduga antara DA dengan mahasiswi bimbingannya beredar di Twitter. Seperti yang diunggah akun Twitter @ay*sanj*s.

Adapun beberapa pesan bernada sexting itu di antaranya:

Baca Juga: Joseph Suryadi Jadi Tersangka Penistaan Agama, Diduga Hina Nabi Muhammad

"Gimana nasib hubungan kita? Kamu enggak ada respons positif."

Load More