SuaraJakarta.id - Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menjelaskan bahwa puncak musim hujan dan fenomena La Nina diprediksi terjadi mulai Januari hingga Februari mendatang.
Untuk itu, Dhany pun meminta jajaran Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) memastikan bahwa delapan kecamatan di Jakarta Pusat aman dari genangan air atau banjir.
Dia juga memerintahkan petugas UKPD harus mampu menangani genangan air atau banjir surut 6 jam dan tanpa ada korban jiwa.
"Ini yang perlu diantisipasi sedemikian rupa. Sebab indikatornya jelas jika sampai terjadi genangan, maka genangan harus surut setelah 6 jam tanpa ada korban jiwa," kata Dhany, Kamis (16/12/2021).
Dhany mengatakan, sejauh ini wilayah Jakarta Pusat dinilai terkendali dalam mengantisipasi genangan air maupun banjir.
Namun demikian, curah hujan yang turun akibat fenomena La Nina diprediksi mencapai 350 ml per detik dengan intensitas yang lama ditambah hujan di bagian hulu, dan gelombang laut tinggi menyebabkan rob.
Dalam dua bulan dengan intensitas hujan yang lama, daya tampung sungai, dan pintu air berpotensi meluap.
"Ini menuntut kesiapan kita, curah hujan harus terus dipantau. Pompa air dan pintu air harus dipastikan berfungsi dengan baik," tutur dia.
Selain mengantisipasi genangan, Dhany juga minta jajaran UKPD untuk mempersiapkan posko darurat yang melibatkan masyarakat, kampung siaga bencana, dan tiga pilar, serta memastikan distribusi bantuan logistik dari Sudin Sosial Jakarta Pusat.
Baca Juga: Jauh dari Harapan, Anggaran Penanganan Banjir Bontang Cuma 3 Persen, Pemkot Seriusan?
Diketahui saat ini wilayah DKI Jakarta memasuki musim penghujan selama akhir 2021 hingga awal 2022 sehingga perlu kesiapsiagaan bencana.
Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta kerap mengeluarkan peringatan dini terkait prakiraan hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang dan petir.
BPBD DKI Jakarta memetakan setidaknya ada 100 rukun warga (RW) dari 47 kelurahan di wilayah Jakarta sebagai daerah rawan bencana banjir.
Pelaksana tugas Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan bahwa daerah rawan bencana banjir itu tersebar pada empat kota, yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
"Dari 100 RW ini, Alhamdulillah hanya empat kota paling rawan kecuali Pulau Seribu dan Jakarta Pusat," kata Sabdo Kurnianto dalam bincang virtual dengan ANTARA di Jakarta, Kamis.
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 6 Oktober 2025: Waspada Hujan & Banjir Rob di Indonesia
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Rahasia Terbongkar: Cara Ampuh Deteksi Mobil Bekas Banjir dan Tabrakan sebelum Beli!
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Kolaborasi Urban Farming Wujudkan Sungai Bersih dan Panen Melimpah di Ibu Kota
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW
-
5 Rekomendasi Hotel di Hong Kong untuk Liburan dan Belanja
-
Ibadah Umrah Gunakan Jenis Visa Apa? Ini Penjelasan Arab Saudi
-
1.000 Turis Terjebak di Everest! Badai Salju Mengerikan Landa Lereng Timur
-
Bangkit atau Tenggelam? Persija Jakarta Usung Misi Krusial di 2 Laga Tandang