SuaraJakarta.id - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya buka suara soal kedatangan ke lokasi Muktamar NU di Lampung dengan jet pribadi.
Gus Yahya mengatakan alasan dirinya menggunakan jet pribadi karena terlambat memesan tiket pesawat komersil di tanggal tersebut.
"Salah saya jadi karena apa namanya, karena disibukkan oleh macam-macam urusan memang kemarin itu kita terlambat pesan tiket," ujar Gus Yahya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dari Arena Muktamar, Selasa (21/12/2021).
Gus Yahya menuturkan akhirnya ia memakai jet pribadi lantaran para peserta Muktamar sudah berdatangan di Lampung. Sehingga mengharuskan dirinya untuk menemui kader-kader NU.
Baca Juga: Jadi Sorotan Naik Jet Pribadi ke Lokasi Muktamar NU, Gus Yahya: Telat Pesan Tiket
"Sudah keadaan sulit padahal kita dapat kabar dari kemarin itu peserta sudah berdatangan di Lampung, harus ketemu mereka (kader NU)," tutur Gus Yahya.
Karena kehabisan tiket pesawat komersil di tanggal tersebut, Gus Yahya mengaku mendapatkan pinjaman pesawat jet pribadi untuk menuju Lampung.
"Ngeluh sana sini ada yang mau minjemin. Ya gitu aja sesederhana itu sebenarnya," katanya.
Sebelumnya, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjadi sorotan publik karena tiba di Lampung untuk menghadiri Muktamar NU ke-34 dengan memakai jet pribadi.
Sebuah cuitan di Twitter mengunggah kedatangan Gus Yahya.
Baca Juga: Ajak Said Aqil Musyawarah, Gus Yahya: Beliau Belum Bersedia Jadi Wakil Rais Aam
"Syukurlah Muktamar NU ke-34 besok akan berjalan lancar," tulis akun twitter mazzini_gsp pada Senin (20/12/2021).
Jet pribadi yang dinaiki o Gus Yahya itu pun menjadi sorotan publik.
"Kyai udah kayak konglomerat," ungkap warganet di kolom komentar.
"Sangat berkelas hidupnya ya bang," imbuh warganet lain.
"Mantap, semoga lancar," tambah warganet lain.
"Wong di foto bisa dilihat kalau berjalan ke lokasi muktamar menggunakan sendal kok ditulis menggunakan private jet," timpal lainnya
"Wong di foto bisa dilihat kalau berjalan ke lokasi muktamar menggunakan sendal kok ditulis menggunakan private jet," timpal lainnya.
"Ada yang enggak terbiasa lihat ulama kaya raya bang. Mungkin mikirnya ulama itu miskin dan harus hidup sederhana. Padahal Nabi Muhammad sendiri seorang pengusaha hebat, punya banyak unta juga," komentar warganet.
Berita Terkait
-
Sebut Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Pangarep bukan Gratifikasi, KPK Kena Sentil Pakar Hukum
-
Naik Pesawat Komersial Saat Kampanye, Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu Disindir Netizen: Nggak Nebeng?
-
Polemik Jet Kaesang, KPK Sebut Bukan Gratifikasi karena Pisah KK, Pakar Hukum UI: Menyesatkan!
-
KPK Keliru Soal Jet Pribadi Kaesang! Pakar: Pemberian Fasilitas ke Keluarga Inti Pejabat Tetap Gratifikasi
-
Ngotot Bukan Gratifikasi, KPK Bandingkan Skandal Kaesang Nebeng Pesawat Jet dan Rubicon Mario Dandy: Status KK Diungkit!
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Tepok Jidat! Arab Saudi Kuat Banget, Timnas Indonesia Bisa Menang Nggak?
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual