Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Rabu, 22 Desember 2021 | 18:40 WIB
Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Ahmad Fanani memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus penyerangan kantor ekspedisi Anteraja, Rabu (22/12/2021). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

SuaraJakarta.id - Polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka kasus penyerangan dan penganiayaan terhadap pegawai kantor ekspedisi Anteraja di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Wakapolres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahmad Fanani mengatakan, ketiga tersangka dari pihak perusahaan penyalur ketenagakerjaan.

"Jadi tersangka ini dari pihak penyaluran ketenagakerjaan, yang mana perannya ini memukul dan menendang," kata Fanani di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu (22/12/2021).

Fanani mengungkapkan dalam peristiwa ini ada lima orang dari pihak Anteraja yang menjadi korban.

Baca Juga: Serbu Kantor hingga Injak-injak Pegawai Anteraja, Tiga Orang jadi Tersangka

"Korban ada lima orang, sudah divisum," ujarnya.

Penetapan tersangka dilakukan setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap lima orang saksi.

Terkait pemicu dari tindak kekerasan ini masih terus didalami pihak kepolisian.

"Untuk kronologi awalnya masih kami dalami. Jadi kami tidak bisa mengira-ngira karena kami tidak mau ada permasalahan yang lain," kata Fanani.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqqafi mengatakan, kasus penyerangan kantor Anteraja ini terjadi karena saling tuduh.

Baca Juga: Setelah Diamuk Massa hingga Kurir Diinjak-injak, Kantor Anteraja di Pondok Kelapa Tutup

Perusahaan penyalur ketenagakerjaan menuduh pekerja Anteraja menyebut mereka sebagai penipu.

Namun dari versi Anteraja yang melontarkan kata penipu itu orang yang sedang melamar kerja di perusahaan ketenagakerjaan tersebut.

"Dari pelamar orang luar, tapi menurut versi penyalur tenaga kerja yang ngomong itu kantor ekspedisi Anteraja itu," kata Ahsanul saat dihubungi Suara.com, Selasa (21/12/2021) kemarin.

Ahsanul pun mengungkapkan temuan baru. Pihak yang pertama kali melakukan pemukulan dari pihak Anteraja terhadap dua sekuriti perusahaan penyalur ketenagakerjaan.

"Akhirnya terjadilah penyerangan. Yang pertama dipukul sebenarnya menurut keterangan saksi yang ada di situ kantor tenaga kerja, menurut (saksi) sekuriti dua orang dipukul," ungkapnya.

Karena tidak terima, perusahaan penyalur ketenagakerjaan melakukan serangan balik.

"Jadi setelah melakukan pemukulan itu ada penyerangan, jadi yang viral di media sosial itu (serangan balik dari perusahaan tenaga kerja)," ujar Ahsanul.

"Jadi faktanya sama-sama mukul," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, video aksi penyerangan dan pemukulan yang terjadi di kantor ekspedisi Anteraja viral di media sosial, setelah diunggah akun Instagram @merekamjakarta.

"Aksi pengeroyokan terjadi di dalam kantor perusahaan ekspedisi Anteraja di kawasan ruko Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Selasa (21/12/2021) sekitar pukul 11.00 WIB," tulis akun @merekamjakarta dalam keterangannya.

Dalam video berdurasi 1 menit 34 detik, terekam sekolompok pria memukuli dua orang yang diduga kurir Anteraja.

Namun yang terlihat jelas, salah satu korban yang mengenakan baju merah dilempari helm kemudian dipukul secara membabi buta. Bahkan diinjak berkali-kali di bagian kepala dan pundak.

Tindakan kekerasan itu dilakukan secara bergantian oleh sekolompok pria yang datang. Sementara korban lainnya juga dipukuli, namun tidak terlihat secara jelas dalam rekaman video.

Load More