Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 04 Januari 2022 | 02:05 WIB
Pedagang seragam sekolah melayani pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Selasa (30/6). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Pedagang seragam sekolah di Pasar Slipi Jakarta Barat ramai pembeli menjelang diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas hingga 100 persen.

Seorang pedagang seragam sekolah di Pasar Slipi, Tasmir mengatakan, puncak pembelian terjadi pada Minggu (2/1) kemarin.

"Kemarin, saya bisa menjual pakaian seragam sampai 1.000 stel," katanya.

Menurut Tasmir, pembeli seragam ramai mulai Sabtu (1/1/2022).

Baca Juga: Puan Minta Pemerintah Pertimbangkan Keberatan Para Ahli soal PTM 100 Persen

Soal harga seragam sekolah, Tasmir menjelaskan, seragam SD Rp 150.000 per stel, seragam SMP dan SMA Rp 200.000 per stel.

"Selama dua hari kemarin, saya bisa meraih omzet sampai Rp 20 juta," katanya.

Tasmir menyatakan, bersyukur dengan kembali aktifnya kegiatan belajar-mengajar di sekolah dengan kapasitas PTM 100 persen.

"Mudah-mudahan kondisi ini bertahan terus supaya perekonomian kita juga bertahan," kata Tasmir.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta kembali menerapkan PTM terbatas mulai Senin 3 Januari 2022, dengan peserta didik dapat 100 persen, sesuai dengan kalender pendidikan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022.

Baca Juga: PTM 100 Persen di Jakarta, Riza Sebut Belum Ada Kasus Omicron Selama Sekolah Tatap Muka

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, relaksasi kebijakan tersebut diterapkan dengan pertimbangan terkendalinya pandemi COVID-19 di Jakarta pada PPKM Level 1.

PPKM Level 1 dilaksanakan dengan ketentuan, mulai dari capaian vaksinasi dosis dua pada pendidik dan tenaga kependidikan di atas 80 persen, capaian vaksinasi dosis dua pada lansia di atas 50 persen serta vaksinasi pada peserta didik yang terus berlangsung sesuai aturan di tingkat kota/kabupaten.

PTM terbatas dilaksanakan setiap hari. Jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dan waktu belajar hingga enam jam pelajaran per hari.

"Protokol kesehatan harus menjadi perhatian utama bagi seluruh warga sekolah," tutur Nahdiana.

Load More