Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 19 Januari 2022 | 17:38 WIB
Ilustrasi--Sebanyak 102 RT di Jakarta masih terendam banjir. [Antara/Fauzan]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim sudah melakukan penanganan banjir secara cepat. Bahkan, ia mengklaim sebagian wilayah yang kebanjiran kini sudah surut.

Nyatanya, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta, saat ini ada 102 RT yang kebanjiran. Kondisi ini terus memburuk sejak banjir mulai melanda sejumlah kawasan ibu kota sejak Selasa (18/1) siang.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhammad Insyaf mengatakan ada lima Kelurahan yang kebanjiran. Empat Kelurahan yang terendam berada di Jakarta Barat dan satu lagi di Kelurahan Jakarta Utara.

Banjir di 102 RT ini bahkan membuat 1.194 warga harus mengungsi ke tempat aman karena air masuk ke pemukiman warga.

Baca Juga: Anies Beberkan Penanganan Banjir Jakarta, Netizen Minta Ganjar Diskusi Dengan Anies Tangani Banjir di Jateng

"Informasi genangan saat ini ada 102 RT atau 0,335 persen dari 30.470 RT dan 1 ruas jalan tergenang yang ada di DKI Jakarta," ujar Insyaf kepada wartawan," Rabu (19/1/2022).

Banjir di Jakarta Barat menggenangi 93 RT. Di Kelurahan Tegal Alur ada 34 RT kebanjiran dengan ketinggian air mencapai 90 sentimeter.

"Penyebabnya curah hujan tinggi, rob dan luapan kali Semongol," tuturnya.

Karena banjir itu, 965 jiwa dari 234 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi. Lokasi pengunsian tersebar di 11 tempat, di antaranya adalah:
1. Rusunawa Binaan Tegal Alur
2. Musholla Al-Hidayah
3. Di Belakang Bubur Olo Olo
4. RPTRA Alur Anggrek
5. Masjid Darurohman
6. Majlis Ta'lim Al-Hikmah
7. RPTRA Kemuning
8. Majlis Ta'lim Durrotul Abiddin
9. Musholah Al-ikhlas
10. Masjid Nurul Hidayat
11. Majelis Nurul Husna

Selanjutnya, banjir di Kelurahan Kamal, Jakarta Barat melanda 32 RT karena curah hujan tinggi dan banjir rob. Ketinggian air yang menggenang berkisar 40 sampai 50 sentimeter.

Baca Juga: Jumlah Siswa Terpapar Covid-19 Terus Bertambah, Wagub DKI Pertimbangkan PTM Dua Sesi

64 orang dan 23 KK pun terpaksa mengungsi di Majelis Ta'lim Nurul Hidayah.

19 RT di Kelurahan Cengkareng Barat juga terendam air setinggi 50 sampai 80 sentimeter. 130 jiwa dari 45 KK juga harus diungsikan sementara waktu ke Musholah Al-Hidayah RT 07 RW 10, Masjid An nur, dan Reddoorz.

"Penyebabnya Curah Hujan Tinggi dan ROB " ucapnya.

Lokasi terakhir di Jakarta Barat adalah Kelurahan Kapuk. Delapan RT terendam banjir karena curah hujan tinggi.

Di Jakarta Utara terdapat sembilan RT kebanjiran di Kelurahan Cilincing dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. 35 orang dari delapan KK juga harus mengungsi di Kantor Sekretariat RW. 01.

"Penyebabnya curah hujan tinggi dan Luapan Kali Begog," ucapnya.

Selain itu, ada juga jalan tergenang di Jakarta Utara. Ia pun menyatakan semua lokasi banjir sedang dalam penanganan.

"Kondisi genangan sedang ditangani oleh DSDA, Damkar dan PPSU Kelurahan ditargetkan akan surut dalam waktu cepat," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara soal banjir yang terjadi di sejumlah wilayah ibu kota dalam dua hari terakhir ini. Ia mengklaim banjir sudah ditangani dengan cepat.

Melalui akun instagramnya, @aniesbaswedan, Anies menyatakan banjir yang terjadi karena hujan dengan curah yang ekstrim. Ia pun menyebut meski hujan begitu deras, pihaknya mampu melakukan penanganan.

"Jakarta dilanda hujan ekstrim tapi bisa ditangani cepat. Kenapa? Atas izin Allah, Kerja sistematis dan kerja cepat itu membuatkan hasil!" ujar Anies, Rabu.

"Banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota pada Selasa kemarin, 18 Januari 2022 adalah akibat hujan dengan intensitas ekstrem yang terjadi," tambahnya menjelaskan.

Ia menjelaskan, curah hujan yang turun di Kemayoran mencapai 204 milimeter. Lalu di Teluk Gong 193 mm, di Pulomas 177 mm, dan Kelapa Gading 163 mm.

"Curah hujan di atas 150 mm adalah kondisi ekstrem. Kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," tuturnya.

Mantan Mendikbud ini menyebut ketika curah hujan ekstrim, pihaknya memrioritaskan keamanan dan keselamatan warga dari banjir.

"Lalu memastikan semua usaha pemompoaan dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti," katanya.

Jajarannya juga mengerahkan 480 pompa stasioner dan mobile penyedot air yang tersebar di berbagai wilayah. Ia pun mengklaim sebagian lokasi banjir sudah berhasil disurutkan.

"Alhamdulillah, berkat kesiapan dan tanggapnya jajaran Pemprov DKI sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama," ucapnya.

Load More