Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 26 Januari 2022 | 18:39 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berziarah ke TMP Taruna Tangerang dalam rangka memperingati Hari Bhakti Taruna, Rabu (26/1/2022). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraJakarta.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto angkat bicara soal dugaan kasus tindak pidana korupsi pengadaan satelit di lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2015 lalu.

Ketua Umum Partai Gerindra ini irit bicara saat ditanyakan awak media soal kasus korupsi satelit di Kemhan yang tengah ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung) tersebut.

"Itu sudah diurus, ada yang urus," kata Menhan Prabowo Subianto usai menghadiri acara Hari Bhakti Taruna di TMP Taruna, Kota Tangerang, Rabu (26/1/2022).

Diketahui, Kejaksaan Agung turun tangan dalam menelusuri dugaan tindak pidana korupsi satelit di Kemhan.

Baca Juga: Buntut Kasus 'Prabowo Subianto Macan Meong', DPC Gerindra Solo Laporkan Edy Mulyadi ke Polisi

Dugaan korupsi tersebut mengarah pada penyewaan satelit kepada pihak swasta.

"Dugaan tindak pidana korupsi pengadaan satelit slot orbit 123 derajat bujur timur pada Kemhan Tahun 2015. Jadi ini, kami telah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini selama 1 minggu," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kejaksaan, Jumat (14/1/2022).

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan tabur bunga di TMP Taruna Tangerang dalam rangka memperingati Hari Bhakti Taruna, Rabu (26/1/2022). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

Sementara itu, Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung kembali memeriksa Direktur Utama PT Dini Nusa Kusuma berinisial SW terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan satelit di Kemhan.

Ini merupakan pemeriksaan kedua kali yang dilakukan penyidik terhadap yang bersangkutan.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyebut SW kembali diperiksa penyidik pada Senin (24/1/2022) kemarin. Dia diperiksa dengan status sebagai saksi.

Baca Juga: Kritik Edy Mulyadi Tak Digubris Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak Sebut Jurnalis Senior FNN itu Penyebar Hoaks

"Diperiksa terkait tindak pidana korupsi proyek pengadaan satelit slot orbit 123 derajat Bujur Timur (BT) pada Kementerian Pertahanan tahun 2015 sampai dengan 2021," kata Eben kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).

Selain memeriksa SW sebanyak dua kali, penyidik juga sempat melakukan penggeledahan terhadap apartemen miliknya.

Penggeledahan dilakukan pada Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Pertama, kantor PT Dini Nusa Kusuma yang beralamat di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan. Kemudian, kantor PT. Dini Nusa Kusuma yang beralamat di Panin Tower Senayan City Lantai 18A Jakarta Pusat. Selanjutnya, apartemen milik saksi SW (Direktur Utama PT Dini Nusa Kusuma)," beber Eben kepada wartawan, Kamis (20/1/2022).

Dalam penggeledahan itu, penyidik turut menyita sejumlah barang bukti. Mulai dari dokumen, hingga elektronik.

"Tiga kontainer plastik dokumen dan barang bukti elektronik dengan total kurang lebih 30 buah," bebernya.

Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berziarah ke TMP Taruna Tangerang dalam rangka memperingati Hari Bhakti Taruna, Rabu (26/1/2022). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

Adapun, total saksi yang telah diperiksa dalam kasus ini tercatat sebanyak tujuh orang. Mereka di antaranya PY, RACS, AK, AW, SW, AMP dan CWM.

PY merupakan Senior Account Manager PT Dini Nusa Kusuma, RACS selaku Promotion Manager PT Dini Nusa Kusuma, AK selaku General Manager PT Dini Nusa Kusuma.

Sementara SW merupakan Direktur Utama PT Dini Nusa Kusuma, AW selaku Presiden Direktur PT Dini Nusa Kusuma, AMP selaku Solution Manager PT Dini Nusa Kusuma, dan CWM selaku Senior Account Manager PT Dini Nusa Kusuma.

Eben menjelaskan pemeriksaan saksi dilakukan guna kepentingan penyidikan. Salah satunya mencari fakta hukum tentang adanya dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek pengadaan Satelit Slot Orbit 123° Bujur Timur (BT) Kemhan tersebut.

"Bahwa PT DNK sendiri merupakan pemegang Hak Pengelolaan Filing Satelit Indonesia untuk dapat mengoperasikan Satelit atau menggunakan Spektrum Frekuensi Radio di Orbit Satelit tertentu," jelas Eben.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More