Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 10 Februari 2022 | 23:05 WIB
Petugas menyiapkan tempat tidur bagi warga yang akan menjalani isolasi terpusat di Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat (Jakbar), Rabu (23/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Sebanyak dua pasien Covid-19 dirawat di Masjid Raya Hasim Asy'ari, Jakarta Barat (Jakbar), yang dijadikan tempat isolasi terpusat (isoter).

Kepala UPT Masjid Hasyim Asy'ari, Dikki Syafrin memastikan pihaknya akan maksimal dalam melakukan pelayanan dan perawatan pasien yang menjalani isoter.

Dikki mengatakan, warga tidak bisa mendaftar langsung untuk dirawat di Masjid Raya Hasyim Asy'ari.

Warga yang ingin memanfaatkan fasilitas masjid untuk menjalani isolasi Covid-19 harus melalui satu pintu yakni dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Sudinkes Jakbar).

Baca Juga: Kemenkes: Biaya Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Gratis Ditanggung Negara Sampai Sembuh

"Semua harus satu pintu. Yang menentukan nantinya dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat," ujarnya, Kamis (10/2/2022).

Dikki menjelaskan pasien Covid-19 sebelumnya harus menjalani tes PCR di puskesmas.

Nanti pihak puskesmas akan melakukan skrining untuk menetapkan sebagai orang tanpa gejala atau orang dengan gejala sebelum memasukkan ke dalam sistem.

Nama pasien akan diproses melalui aplikasi yang hanya dimiliki oleh pihak puskesmas.

Selanjutnya, melalui aplikasi tersebut, nama pasien akan dikirim ke Suku Dinas Kesehatan masing-masing wilayah.

Baca Juga: Ada Tagihan Rp23 Triliun Untuk Perawatan Pasien Covid-19 Tahun Lalu, Sri Mulyani: Disebabkan Lonjakan Varian Delta

Di sana pasien akan mendapatkan rekomendasi untuk dirawat di tempat isolasi terpadu Masjid Raya Hasyim Asy'ari atau di lokasi lain.

"Suku Dinas Kesehatan yang akan merekomendasikan pasien ini akan ditempatkan di mana," kata Dikki.

Sebelumnya, Masjid Raya Hasyim Asy'ari disulap oleh Pemerintah Kota Jakarta Barat menjadi tempat isolasi terpusat dengan kapasitas 200 tempat tidur.

Langkah tersebut dilakukan pihak Pemerintah Kota Jakarta Barat guna mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19.

Walau dijadikan tempat isolasi terpusat, Pemerintah Kota Jakarta Barat memastikan masjid tersebut tetap bisa dipakai untuk warga beribadah.

"Di Masjid ini, meskipun dijadikan tempat isolasi, tapi tetap dibuka untuk masyarakat umum beribadah. Karena, tempat ibadah lokasinya cukup jauh dari tempat isolasi," kata Pelaksana Tugas Wakil Wali Kota Jakarta Barat Iin Mutmainnah, Selasa (8/2)

Iin berharap upaya tersebut dapat membantu rumah sakit dalam menyediakan tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 yang diperkirakan akan terus meningkat.

Load More