SuaraJakarta.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa laju penularan Covid-19 di Jakarta Pusat menempati posisi tertinggi se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Per 6 Februari 2022, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi, disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok dan Jakarta Barat," ujar Wiku dalam konferensi pers secara online, Kamis (10/2/2022).
Dia mengemukakan laju penularan itu terlihat dari insiden kumulatif atau proporsi kasus baru per 10.000 penduduk dalam satu pekan.
"Tertinggi Jakarta Pusat 90 kasus per 10.000 penduduk. Terendah Kabupaten Bogor 11 kasus per 10.000 penduduk," ujarnya.
Baca Juga: Belasan Karyawan dan Pengunjung Positif Covid-19, Mie Gacoan Kota Tegal Ditutup
Menurutnya, penularan COVID-19 di wilayah aglomerasi perlu menjadi perhatian bersama agar penularan pada daerah-daerah tersebut dapat ditekan.
Khususnya yang disumbangkan oleh kluster perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun swasta.
"Jika di minggu depan masih menjadi penyumbang kasus dalam wilayah aglomerasi, maka pimpinan kantor telah gagal dalam kontribusinya untuk menurunkan dan mencegah kasus di wilayah tersebut," tuturnya.
Ia mengatakan masyarakat yang rutin melakukan perjalanan, termasuk karena tuntutan pekerjaan dan tertular, dapat berpotensi menularkan pada orang dalam satu rumahnya dan berpotensi pula memunculkan klaster keluarga.
"Untuk itu mari kita bersama kendalikan kasus, mulai dari unit yang paling kecil, seperti kantor dan keluarga," katanya.
Baca Juga: Makin Mengganas, Kasus Covid-19 di Kaltim Tambah 412 Orang
Ia menyampaikan, salah satu strategi kunci pengendalian kasus adalah pengendalian mobilitas agar kasus pada daerah hotspot tidak meluas ke wilayah lain yang kasusnya belum tinggi.
"Sebab sedikit saja lolosnya orang positif dari daerah hotspot dapat berkontribusi atas naiknya kasus di daerah lain," katanya.
Berita Terkait
-
Kasus Timah Harvey Moeis, KY Panggil Pelapor Dugaan Pelanggaran Etik Hakim PN Jakpus
-
SPBU Shell Kosong Meluas di Jabodetabek, Benarkah Mau Tutup?
-
Mencekam! Terdengar Teriakan Minta Tolong di Tangga Darurat Mal Sunter, Senin Tengah Malam
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Gegara Macet, Bapak dan Anak Tersambar Kereta di Perlintasan Sebidang Matraman
-
Pramono Bakal Pidato Perdana di Paripurna DPRD Sebagai Gubernur Jakarta, Anies Pastikan Hadir
-
Polda Metro Jaya Ajak Warga Ciptakan Suasana Damai Saat Pelantikan Kepala Daerah
-
Usut Kasus Bocah Kena Peluru Nyasar di Cengkareng, Polisi Tunggu Hasil Uji Balistik
-
Carlos Pena Langsung Fokus Hadapi PSM Makassar Usai Persija Imbang Lawan Persib