Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Senin, 14 Februari 2022 | 17:43 WIB
Lokasi penemuan mayat Abun alias Ficky Firlana di TPU Kober, Ulujami, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

SuaraJakarta.id - Polisi telah menangkap dan menetapkan LM, perempuan berusia 38 tahun, sebagai tersangka pembunuhan Ficky Firlana (sebelumnya ditulis Vicky Firlana—red) di TPU Kober, Ulujami, Jakarta Selatan (Jaksel).

LM merupakan dalang dari kasus pembunuhan ini. Ia yang memerintahkan dua pembunuh bayaran berinisial MYL dan DR untuk menghabisi nyawa Ficky yang merupakan seorang chef di sebuah restoran di Jakarta Barat tersebut.

LM memerintahkan pembunuhan Ficky Firlana, Kamis (10/2/2022) pekan lalu, karena terbakar api cemburu cinta sesama jenis. Ini lantaran HN (28), seorang perempuan single parent yang disukainya, menjalin hubungan asmara dengan korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menuturkan kronologi pembunuhan ini. Berawal saat LM menghubungi DR dan MYL. Kepada kedua pembunuh bayaran itu, LM menjanjikan uang masing-masing Rp 1 juta untuk menghabisi nyawa korban.

Baca Juga: Wanita LGBT Sewa Pembunuh Bayaran karena Cemburu, LM Sejak Januari 2 Kali Rancang Pembunuhan Ficky Tapi Gagal

"Kemudian pada hari Kamis 10 Februari 2022 sekitar pukul 01.30 WIB pelaku LM menjemput DR di rumahnya di Srengseng dan menjemput MYL di Cipondoh," kata Zulpan saat konperensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022).

Polisi menghadirkan tiga tersangka pembunuhan Ficky Firlana alias Abun di TPU Ujujami dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022). [ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat]

LM menjemput keduanya menggunakan mobil Terios warna hitam miliknya. Kemudian sekitar pukul 02.30 WIB ketiganya menuju TPU Kober, tempat kejadian perkara yang juga dekat dengan rumah HN.

"Ini hendak menunggu korban atau saudara FF (Ficky Firlana). Selanjutnya mereka bertiga menunggu di sekitar TKP," jelas Zulpan.

Untuk diketahui, pada Rabu (9/2/2022) sekitar pukul 21.00, Ficky datang ke rumah HN untuk nongkrong dan baru pulang menjelang subuh.

"Pada saat korban FF ini melintas menggunakan sepeda motor di situlah kedua eksekutor ini melakukan aksinya, yaitu dengan menghentikan, kemudian melakukan penusukan dengan menggunakan gunting kepada korban," papar Zulpan.

Baca Juga: Cinta Sesama Jenis Jadi Motif Pembunuhan di Jakarta Selatan

Disebutkan gunting yang digunakan menghabisi nyawa korban, telah disiapkan oleh LM. Usai menusuknya, mereka membawa kabur sepeda motor milik Ficky.

Hingga akhirnya satu per satu dari mereka tertangkap. Awalnya MYL, kemudian DR, dan terakhir LM yang merupakan dalang pembunuhan Ficky Firlana.

Polisi menampilkan para tersangka kasus pembunuhan seorang chef, Ficky Firlana, dalam konferensi pers di kantor Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022). [Ist]

Kepolisian juga turut menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya sepeda motor Yamaha Mio milik korban, telepon genggam, uang tunai masing-masing Rp 500 ribu (milik MYL dari LM) dan Rp 300 ribu (milik DR dari LM), gunting yang digunakan menusuk korban, dan mobil Terios hitam milik LM.

Atas perbuatannya, mereka terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup. Mereka dijerat dengan pasal berlapis, di antaranya Pasal 340 KHUP junto Pasal 338, Pasal 365 KUHP atau pasal 365 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Kronologi Penemuan Jenazah Korban

Untuk diketahui Umi (54), ibu dari HN mengatakan, sebelum tewas, korban datang ke rumahnya pada Rabu (9/2/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Diakuinya korban memang sering berkunjung ke rumahnya seusai bekerja di restoran kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Pada saat itu, korban bersama HN serta rekannya yang lain nongkrong hingga Kamis (11/2) subuh dini hari di balai depan rumah Umi. Sekitar pukul 03.30 WIB, korban pamit pulang duluan.

"Dia pulang duluan. Pas dia balik, sudah pada masuk duluan (tongkrongan bubar)," kata Umi saat ditemui wartawan di lokasi.

Hingga sekitar pukul 05.10 WIB, keponakan Umi, berinisial T hendak ke pasar. T kaget, di jalan setapak di antara kuburan, dia melihat ada jenazah dalam keadaan terlentang.

"Dia ketakutan sampai gemetar, di kuburan ada mayat," ujar Umi.

Untuk diketahui, jarak balai tempat korban nongkrong dengan penemuan jenazah Ficky Firlana hanya sekitar 80 meter.

T yang sebelumnya hendak ke pasar, putar balik ke rumahnya. Dia memberitahu jenazah yang dilihatnya. Mendengar itu HN lantas bertanya pakaian yang digunakan korban.

"Sama anak saya ditanya, pakai bajunya apa? (Ternyata) warna hitam," ujar Umi.

Mendengar itu, HN sudah menduga jika jenazah tersebut adalah rekannya Abun alias Ficky Firlana. Hingga akhirnya HN bersama Umi dan T, mendatangi lokasi penemuan jenazah korban.

"Terus saya anterin ke sana, pas dilihat, 'Iya Mak, itu Abun, bajunya,' sampai anak saya pingsan, digotong dah," ujar Umi.

Setelah itu, Umi dan HN langsung menghubungi pihak RT setempat. Kemudian langsung menghubungi pihak kepolisian.

Load More