Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 15 Februari 2022 | 06:30 WIB
Ustaz Khalid Basalamah meminta maaf dan memberikan klarifikasi terkait video ceramahnya yang diduga mengharamkan wayang dan harus dimusnahkan, Senin (14/2/2022). [Instgaram@ustazkhalidbasalamahofficial]

SuaraJakarta.id - Ustaz Khalid Basalamah memberikan klarifikasi terkait video ceramahnya yang diduga menyebut wayang haram. Ia sekaligus juga meminta maaf atas kontroversi tersebut.

Hal itu disampaikan Ustaz Khalid Basalamah di akun Instagram resminya, @khalidbasalahofficial, Senin (14/2/2022).

"Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu jamaah beberapa tahun lalu di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang," ujarnya dikutip SuaraJakarta.id, Selasa (15/2/2022).

Selain meminta maaf, Ustaz Khalid Basalamah juga menegaskan bahwa tidak ada dari kata-katanya yang mengharamkan wayang.

Baca Juga: Sebut Wayang Haram dan Harus Dimusnahkan, Politisi PDIP Sebut Ustaz Khalid Basalamah Tak Pancasilais

Ia menyampaikan hanya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Bukan sebaliknya, tradisi sebagai Islam.

"Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami. Saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seiman juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai Muslim kepada penanya Muslim. Itu dulu batasannya," tuturnya.

"Dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan."

"Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah. Dan kalau bentrok sama Islam, ada baiknya ditinggalkan, ini sebuah saran," sambungnya.

Pada video itu, Ustaz Khalid Basalamah juga menjelaskan tentang potongan video kedua mengenai pertanyaan penanya yang menanyakan bagaimana tobatnya dalang.

Baca Juga: Siapa Ustaz Khalid Basalamah, Pendakwah yang Sebut Wayang Haram dalam Islam dan Harus Dimusnahkan

Ia pun menyebut pertanyaan ini mirip lingkupnya bila ada yang menanyakan bagaimana tobatnya pedagang, seorang guru, yang merupakan sebuah profesi.

"Potongan yang kedua teman-teman sekalian pada saat penanya menanyakan bagaimana tobatnya dalang. Jadi pertanyaan ini kami jawab, ini mirip dengan sebenarnya lingkupnya ya, kalau ada yang menanyakan bagaimana taubatnya seorang pedagang, seorang guru misalnya, disebutkan profesi."

"Maka saya sebagai seorang dai Muslim menjawab. Umumnya kaum muslimin kalau bertaubat dan setiap Muslim pasti akan merasa bahagia, senang, kalau diajak bertaubat. Dan jawabannya memang taubat nasuha, kembali kepada Allah dengan taubat yang benar," tuturnya.

Ustaz Khalid Basalamah juga memberikan klarifikasi terkait potongan video ketiga yang juga berhubungan dengan potongan video kedua, yakni terkait wayang yang harus dimusnahkan.

"Potongan yang ketiga teman-teman sekalian, sangat berhubungan dengan jawaban saya terhadap potongan yang kedua tadi yaitu dimusnahkan. Jadi kalau ada orang yang memang bertaubat. Misalnya ini dia seorang dalang. Kalau dia sudah taubat dia enggak mau lagi melakukan itu, mau diapakan wayang-wayang ini. Saya katakan untuk dia secara secara individu dimusnahkan, sebatas itu."

"Saya sama sekali tidak berpikir ataupun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruh seluruh dalang-dalang bertaubatlah kepada Allah. Atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan. Anda mau melakukannya itu hak Anda. Kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup di taklim kami," pungkas Ustaz Khalid Basalamah.

Di akhir video, Ustaz Khalid Basalamah juga memohon maaf bila ada ucapannya yang menyinggung perasaan orang lain.

"Dan saya pada kesempatan ini, saya Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak yang tidak terkecuali yang merasa terganggu atau tersinggung, dengan jawaban kami tersebut," pungkasnya.

Load More