Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 16 Februari 2022 | 20:05 WIB
Model Novi Amelia bunuh diri lompat dari lantai 8 Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/2/2022).

SuaraJakarta.id - Model Novi Amelia tewas di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Subuh tadi. Ia bunuh diri dengan lompat dari lantai 8.

Berdasarkan informasi, Novi Amelia ditemukan tewas tanpa busana. Ia hanya mengenakan pakaian dalam saja.

"Ya infonya seperti itu penemuannya. Kejadian jam 5 subuh," Kanit Reskrim Polsek Pancoran AKP Abdullah, saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Rabu (16/2/2022) malam.

Saat ini, petugas telah memeriksa 3 orang saksi terkait peristiwa itu. Seluruh saksi yang diperiksa merupakan pihak keamanan apartement.

Baca Juga: Sejumlah Saksi Diperiksa Terkait Kasus Bunuh Diri Model Novi Amelia

"Saksi diperiksa 3 orang, semua security," ungkapnya.

Saat ini jenazah Novi Amelia telah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Keluarganya juga gak ada di sini, di Sumatera semua, jadi kita gak tahu. Yang datang perwakiln ke sini juga rekannya saja. Diberikan kuasa hukum pengambilan jenazah," tutupnya.

Sejumlah Luka

Diberitakan sebelumnya, Model Novi Amelia alias Linda Astuti ditemukan tewas lantaran bunuh diri dengan lompat dari lantai 8 Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Jasad korban ditemukan pada hari ini, Rabu (16/2/2022) sekitar pukul 05.00 WIB.

Baca Juga: Lompat dari Lantai 8 Apartemen Kalibata City, Ditemukan Sejumlah Luka di Tubuh Novi Amelia

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit menyebut, ada sejumlah luka pada tubuh Novi Amelia. Mulai dari kepala, paha, dan wajah.

"(Luka) Di bagian kepala, paha, dan wajah," ujar Ridwan di Mapolrestro Jakarta Selatan sore ini.

Dia melanjutkan, tubuh korban juga sempat membentur bangunan kanopi. Bahkan, tubuh almarhum Novi juga sempat membentur kaca belakang mobil yang terparkir di sekitar lokasi kejadian.

Arsip Foto - Model Novi Amelia (kanan) didampingi seorang petugas Panti Sosial Bina Insan (PBSI) Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (10/12/2016). [suara.com/Wahyu]

"Ya karena benturan dari atas kan dia jatuh dulu kena bangunan kanopi baru jatuh di kaca belakang mobil di parkiran itu," sambungnya.

Selidiki Motif

Ridwan mengatakan, penyelidikan terkait motif Novi Amelia bunuh diri masih dilakukan. Sebab, ada narasi yang menyebutkan kalau korban depresi dan menggunakan obat-obatan terlarang.

"Kalau kami melihat ada yang mengatakan dia depresi, ada yang mengatakan dia menggunakan beberapa obat-obatan terlarang. Itu semua kami masih melakukan penyelidikan untuk membuktikan sebab musabab sampai dia melakukan tindakan tersebut," kata Ridwan.

Sementara itu, dari keterangan pihak security, korban sempat terlihat duduk di tembok samping jendela. Tepatnya di lantai 8.

"Dari hasil keterangan saksi security yang kami ambil, mereka kebetulan melakukan patrol. Kemudian, dia melihat seseorang yang lagi duduk di luar tembok, list tembok samping jendela lantai 8 dari pada apartemen tersebut," beber dia.

Pihak security sempat berteriak dari bawah. Namun karena posisi korban berada di lantai atas, suara teriakan pihak security tidak terdengar.

"Kemudian di waktu yang singkat, orang tersebut menjatuhkan diri ke bawah, ke lantai dasar di depan Parkiran," beber Ridwan.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian. Pukul 07.20 WIB jenazah Novi Amelia dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Ilustrasi Apartemen Kalibata City Tower Damar.(Suara.com/Ria Rizki)

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More